Laman

Kamis, 31 Agustus 2017

Cacat Atau Meninggal Karena Penyakit Meningitis

Karena penyakit meningitis, Penyakit meningitis sangat mengahantui kita semua. Mungkin masih banyak yang belum mengenal meningitis. Penyakit emeningitis adalah sebuah penyakit yang disebabkan karena adanya peradangan pada membran pelindung yang menyelimuti otak dan sumsum tulang belakang, yang secara kesatuannya itu biasa disebut dengan meningen. Radang ini terjadi disebabkan oleh virus dan bakteri yang menyerang hingga infeksi. Selain itu, sudah banyak korban yang cacat bahkan meninggal karena penyakit bahaya ini.

Cacat Atau Meninggal Karena Penyakit Meningitis

Meningitis selalu menjadi topik pembicaraan masyarakat karena penyakit meningitis ini dapat membahayakan nyawa seseorang. Seperti halnya, pada jamaah haji atau umrah yang akan pergi ke Negara yang cukup endemik dengan penyakit ini. Oleh sebab itu, para jamaah sebelum berangkat dalam jangka waktu sebulan sebelum keberangkatan itu wajib melakukan suntik meningitis, agar terhindar dari penyakit tersebut.

Penyakit meningitis tengah menjadi momok untuk kalangan balita atau anak-anak. Penyakit yang terbilang kejam karena tidak ada harapan besar untuk sehat total bagi penderita meningitis. sudah hampir 50 persen penderita meningitis yang cacat dan meninggal karena penyakit meningitis. jika seseorang lolos dari kematian, pada balita akan mengalami berbagai gejala dari sisa penyakitnya seperti ltuli, lumpuh, epilepsy, lamban dan reterdasi mental.

Beberapa penelitian prospektif di beberapa rumah sakit yang ada di Indonesia menunjukkan bahwa 10 persen dari penyebab meningitis pada balita adalah bakteri pneumokokus, menurut angka kesembuhannya itu sangat rendah dan dapat mengakibatkan penderita mengalai cacat permanen.

Staf Divisi Syaraf Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, yakni Dr Hardiono Pusponegoro, S.A(K) mengatakan bahwa, “Bakteri Meningitis hidup dan diam di tenggorokan orang yang sehat,” terangnya.

Bakteri Pneumokokus memang dapat hidup dan diam di tenggorokan 10 persen orang yang dalam keadaan sehat, baik pada bayi, balita dan individu dewasa. Apabila daya tahan tubuh seseorang rending, bakteri dalam tenggorokan tersebut dapat masuk dalam tubuh, darah dan otak sehingga dapat menyebabkan penyakit meningitis. hal ini sangat rentan sekali terjadi pada bayi dan anak-anak, karena mereka memiliki daya tahan tubuh yang belum kuat, lain halnya dengan orang dewasa.

Selain itu juga, terjadinya penularan bakteri pneumokokus sangat mudah sekali karena balita dan orang dewasa akan menyebarkannya dengan melalui udara, pertukaran dari pernapasan dan sekresi-sekresi tenggorokan, seperti pada sata batuk dan mencium.

Dari Sekretaris Satgas Imunisasi PP-IDAI dan Ahli Tumbuh Kembang Anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM yakni Dr Soedjatmiko, Sp.A(K), M.Si, menjelaskan bahwa, “Bakteri Pneumokokus ialah pembunug balita terbesar,” tuturnya.

Gejala klinis meningitis yang paling umum dan khas sperti demam tinggi, muntah, kejang, hilang kesadaran dan berkurangnya respon terhadap rangsangan. Sedangkan pada bayi, gejalanya itu seperti demam, hiportemia (tubuh terasa dingin), letargi (turunnya kesadaran), sulit minum, munta, diare, kejang, sesak napas dan ubun-ubun besar menonjol.

Sementara pada anak-anak, gejala yang biasa ditimbulkan itu demam, sakit kepala, kejang, turun kedaran, dan kaku leher.

Dibawah ini adalah orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit akibat bakteri pneumokokus adalah sebagai berikut ini:

1.Bayi atau anak yang masih berusia dibawah 2 tahun
2.Bayi yang lahir sebelum waktunya (prematur) dan berat lahir rendah
3.Bayi yang diberi ASI (Air Susu Ibu) yang hanya sebentar
4.Lingkungan tempat tinggal yang padat
5.Sering terpapar asap rokok
6.Day Care (tempat penitipan anak)
7.Sering mengalami infeksi virus pada saluran pernapasan
8.Sering mendapat antibiotik yang dosisnya itu tidak kuat atau berlebih
9.Sistem kekebalan tubuh rendah, seperti pada penderita HIV
10.Penderita memiliki penyakit kronis

Dr Soedjatmiko menyatakan bahwa perlu ada upaya yang keras untuk dapat melakukan pencegahan meningitis, karena jika sampai terjadi bakteri tersebut sampai ke selaput otak, maka tidak ada harapan lagi untuk sembuh total bagi si penderita.

Adapun uapaya dalam pencegahan yang dapat dilakukan, yaitu:

1.Nutrisi
Dengan pemberian nutrisi yang cukup terdapat pada ASI, makanan lengkap dan seimbang, vitamin A, Zinc dan lain sebagainya.

2.Perilaku hidup sehat
-Hindari mencium bayi dengan mulut
Karen hal ini dapat saja terjadi ketika mencium mulut, virus atau bakteri menyebar dengan cepat melalui udara dari pernapasan.
-Hindari infeksi virus berulang
-Hindari polusi (asap rokok, asap dapu dan asap bakaran sampah).

3.Vaksinasi dan Imunisasi
-Secara rutin imunisasi: BCG, DPT, Campak, Hib dan Influenza
-Serta terakhir yang tidak kala pentingnya vaksinasi pneumokokus: PCV 7 dan PCV 13


artikel lain : daftar haji > daftar haji 2018 > daftar haji 2019

Selasa, 29 Agustus 2017

Radang Selaput Otak Bisa Menyerang Tanpa Disadari

Radang selaput otak, Peradangan yang terjadi pada penderita meningitis dapat dimulai secara tiba-tiba atau dapat berkembang secara bertahap. Inilah mungkin yang membuat penderita itu tidak menyadari bahwa penyakit ini telah menyerang tubuhnya. Artinya meningitis dapat melanda siapa saja tanpa memandang kelompok usia. Petugas medis bagian Mycotic Diseases Branch yakni Benjamin Park, MD di Centers for Disease Control (CDC) memaparkan, terjadi perkembangan infeksi pada setiap orang itu sangat berbeda.

Radang Selaput Otak Bisa Menyerang Tanpa Disadari

Jika hal itu disebabkan oleh virus dan bakteri, meningitis yang merupakan radang selaput otak yang juga dapat berkembang biak dalam hitungan jam saja. Sedangkan jika disebabkan oleh jamur, “Itu merayap pada tubuh Anda,” jelas Park. Tergantung pada jenis bakteri, virus dan jamur yang menyerang, serta kondisi kekebalan tubuh pada seseorang tersebut.

Meningitis atau radang selaput otak yang terjadi pada orang dewasa ditandai dengan demam tinggi, leher kaku, sakit kepala, nyeri otot, mual, muntah, dan berbagai gejala lainnya yang juga dapat terjadi. Pengobatan dengan menggunakan antibiotik biasanya efektif dalam melawan infeksi.

Mungkin gejala lainnya adalah perasaan sedih, tidak nyaman berada ditempat yang terang, mudah mengantuk, merasa bingung dan terjadinya perubahan mental lainnya. Atau jika Anda menemkan ruam kemerahan atau keunguan pada kulit yang tidak berubah warna saat ditekan, bisa jadi itu merupakan tanda dari keracunan darah.

Sedangkan hal lainnya, tanda-tanda yang terjadi pada bayi adalah selalu menangis merintih, terdapat titik yang menonjol dan tegang di beberapa pada bagian tubuhnya, bayi membuat gerakan yang cukup kaku atau menghentak-hentak, iritabilitas, pernapasannya cepat, lesu, ngantuk, kulit berjerawat, pucat serta menggigil atau dingin pada kaki dan tangannya.

Pada beberapa kasus yang terjadi, seringkali dokter dalah melakukan diagnosa pada gangguan ini sebagai gangguan stroke. Dikarenankan dari beberapa pasien yang datang dalam kondisi kesulitan saat bicara dan kesulitan dalam menyeimbangkan tubuh atau berjalan.

Diagnosa yang dilakukan biasanya itu dengan melakukan pemeriksaan dan tes laboratorium yang dinamakan Lumbal Pungsi atau Spinal Tap. Selama menjalankan prosedur, pada daerah belakang disuntikkan dengan menggunakan obat bius dan jarum menyelinap diantara dua tulang di tulang belakang untuk mendapatkan sampel kecil dari cairan tulang belakang. artikel lain >> umroh akhir tahunumroh akhir tahun 2018

Dari analisis Lab akan membatu dalam menentukan jenis tertentu meningitis yang Anda miliki, apakah virus, bakteri atau jamur. Selain itu juga, dapat diambil dari sampel, urine darah dan cairan dari hidung atau telinga.

Cairan yang biasanya itu jernih, sehingga jika muncul berawan dan mengandung sel darah putih, kemungkinan besar Anda itu terkena meningitis. karena pada penyakit ini dapat berkembang biak dengan cepat, dengan kondisi yang sudah seperti itu, lakukan pengobatan dengan segera, bahkan sebelum hasil tes diketahui atau dikeluarkan.

Senin, 28 Agustus 2017

Penurunan Hidung Dapat Membantu Cegah Meningitis

Penurunan hidung cegah meningitis, Penurunan hidung ini dapat membantu dalam mencegah meningitis, dimana sebuah penyakit peradangan yang cukup mematikan membran luar otak, dan infeksi lainnya. Kini sudah terdapat sebuah tetes hidung baru yang memiliki kandungan sejenis bakteri ‘ramah’. Di Inggris tetes hidung tersebut telah dikembangkan oleh dokter disana. Penurunan hidung perintis ini nantinya dapat membantu dalam mencegah meningitis, radang selaput otak yang menyelimuti otak dan infeksi lainnya.

Penurunan Hidung Dapat Membantu Cegah Meningitis

Dijelaskan bahwa sudah ada sekitar 10 persen orang dewasa yang membawa Neisseria meningitidis, yang merupakan penyebab meningitis meningokokus, di belakang hidung dan tenggorokan mereka tanpa tanda atau gejala apapun. Namun, terjadi pada beberapa orang saja, bakteri ini dapat menyerang menuju ke aliran darah dan menyebabkan infeksi yang dapat mengancam jiwa termasuk meningitis dan keracunan darah, yang dikenal sebagai septikemia. Dengan penurunan hidung cegah meningitis.

Meningitis meningokokus ialah bentuk bakteri dari penyakit yang dapat menyebabkan kematian pada seseorang hanya dalam empat jam sejak timbulnya gejala. Dengan tujuan untuk dapat melawan penyakit ini, seorang Profesor yang bernama Robert Baca dari Universitas Southampton dan timnya telah memasukkan gen ke dalam bakteri yang tidak berbahaya yang dapat hidup di dalam hidung seseorang. Penurunan hidung cegah meningitis pada seseorang.

Diharapkan bahwa bakteri yang dimodifikasi dapat melindungi terhadap spesies bakteri yang bertanggung jawab untuk menyebabkan jenis meningitis yang parah. Meningitis dapat terjadi oleh siapa saja dan biasanya terjadi pada orang-orang dari semua kelompok usia, namun lebih cenderung pada bayi, anak-anak dan orang tua.

Dalam penelitian yang sebelumnya, tim peneliti menemukan bahwa menginokulasi orang dewasa dengan strain bakteri ‘ramah’, yang dikenal sebagai Neisseria lactamica (Nlac), yang merupakan sepupu dekat dari N. meningitidis, dapat mengakibatkan Nlac menetap tanpa membahayakan di hidung selama berbulan-bulan dan dapat mencegah mereka membawa N. meningitidis pada saat bersamaan.

Periset saat ini sangat berharap secara genetis dapat meningkatkan bakteri dengan protein permukaan ‘lengket’ dari N. meningitidis akan meningkatkan kemampuan Nlac yang berada di hidung dan menghasilkan respon kekebalan yang kuat yang melindungi terhadap bakteri penyebab meningitis. Kemudian, jika saat tetes hidung dilakukan itu berhasil, maka akan menawarkan potensi untuk mencegah penyebaran infeksi atau kemampuan untuk dengan cepat mengendalikan wabah karena meningokokus tidak dapat berkembang jika tidak ada N. meningitides.

Baca dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh University of Southampton memaparkan, “Kami telah memberikan petunjuk bahwa menempatkan Nlac di hidung orang dewasa sehat menyebabkan tidak ada salahnya para sukarelawan, bakteri tersebut menetap dan ini menyebabkan respons kekebalan yang kami percaya dapat mencegah perolehan Bakteri berbahaya. ”

Dia juga menambahkan, “Saat ini, setelah melakukan pekerjaan secara ekstensif di laboratorium, akhirnya kami telah mengembangkan tetesan hidung yang mencakup Nlac yang telah disempurnakan dengan gen untuk dapat membantu dalam memperluas pengaruhnya, kami berharap, mengecualikan N. Meningitidis.”

Sebagai langkah awal dalam menjalani prosesnya, Profesor Baca beserta tim risetnya telah mengajukan permohonan ke Departemen Urusan Lingkungan, Makanan dan Pedesaan Inggris (DEFRA) untuk mendapatkan izin untuk menggunakan relawan relawan yang dimodifikasi secara genetik.  lanjut baca: umroh desember ..  umroh desember 2018

Baca berkata, “Untuk tahap selanjutnya dari proses ini ialah untuk menguji tetes pada sukarelawan sehat dalam melakukan percobaan secara klinis untuk memastikan strain bakteri yang telah kita buat akan bertahan dan tumbuh di hidung.”

Dia kembali menambahkan, “Jika yang dilakukannya ini berhasil maka kita akan memiliki terapi masa depan yang bisa kita adaptasi untuk memerangi penyakit lain yang disebabkan oleh bakteri yang berkembang biak di jalur hidung seperti pneumonia dan penyakit telinga maupun yang lainnya.” harapnya.

Bocah 2 tahun Harus Diamputasi Karena Meningitis

Diamputasi karena meningitis, Banyak beberapa penyakit yang memiliki risiko kematian yang besar. Sebut saja masalah jantung atau yang berhubungan dengan otak. Tidak hanya itu saja, ternyata penyakit meningitis juga masuk di dalam kategori tersebut. Begitu juga yang dialami oleh anak yang berusia 2 tahun dari Hereford. Sudah diprediksi usianya tidak akan lama lagi. Namun dengan begitu anak laki-laki ini membuktikan kepada kedua orangtuanya bahwa dirinya mampu untuk sehat kembali hingga sedia kala. Namun, ada yang wajib dibayar untuk tetap menyelamatkan hidup Finley Amos. Dimana dirinya harus kehilangan kedua kaki dan tangannya untuk tetap bisa sehat dan melawan meningitis yang ada di dalam tubuhnya tersebut.

Penurunan Hidung Dapat Membantu Cegah Meningitis

Anak itu harus diamputasi karena meningitis. Setelah melakukan amputasi, Finley pun dapat kembali pulang ke rumah. Senyum bahagia pun yang terpancar menjadi kado terindah yang dirasakan kedua orangtua Finley. Seperti yang telah diceritakan Matt Amos, sang ayah. Saat Finley bangun dari perjalanan panjang operasi pengangkatan tangan dan kakinya, bocah tersebut langsung memberikan senyumnya kepada ayahnya itu. Memberikan tanda bahwa dia baik-baik saja dan siap untuk kembali menjalani kehidupannya.

’’Senyuman yang diberikan Finley sangat berarti bagi saya. Semangat Finley setelah diamputasi karena meningitis yang ditunjukkan akhirnya dapat menguatkan kami sebagai orangtuanya, untuk terus membesarkan dia. Saya sangat bangga sekali pada dirinya,’’ ungkapnya.

Pada sebelumnya, Matt Amos bersama istrinya, Sarah Bonner, membawa anak mereka ke spesialis anak dengan diagnosis sementara adalah tonsilitis. Setelah pemeriksaan lebih lanjutnya lagi, ternyata Finley mengidp penyakit meningitis. Tidak hanya itu saja, Finley juga ternyata terjangkit septikemia atau adanya bakteri jahat yang terdapat di dalam darah pada tubuhnya.

Kemudian, harapan Matt dan Sarah pun akhirnya pupus. Mereka sepertinya hanya dapat menjaga Finley selama 2 tahun. Tetapi, dokter yang menangani Finley memberikan tawaran dengan lakukan operasi sebagai bentuk penyelamatan nyawa Finley. Operasi yang dilakukan itu adalah pengangkatan kedua tangan dan kaki Finley. Dengan menggunakan alasan yang logis, Matt pun menyetujui hal itu. Akhirnya Finley pun diamputasi.

Setelah operasi dilakukan, Matt yang berada di samping Finley pun dikagetkan dengan bangunnya bocah laki-lakinya itu. Sambil tersenyum sambil menatap wajah Matt dengan penuh harapan dan semangat hidup kembali.

’’Setelah kejadian hal itu, saya tidak berhenti menangis selama seminggu penuh,’’terangnya. Adapun hal yang membuat Matt semakin sedih, lanjutnya, ialah ketika Finley tetap semangat meski kedua tangan dan kakinya telah hilang.

’’Saya melihat dengan jelas bagaimana ekspresi Finley saat dirinya mengetahui bahwa keadaannya kini sudah tidak lagi memiliki kaki dan tangan. Finley tetap tersenyum dan tidak terlihat ekspresi kesedihan di sana. Itu yang membuat saya semakin bangga padanya,’’ sambung Matt. baca juga >> umroh november ; umroh november 2018

Perlu Anda ketahui bahwa, Finley telah menghabiskan waktunya itu kurang lebih 13 hari di Stoke University Hospital. Selain itu juga, Finley telah mendapatkan perawatan kesehatan dari Rumah Sakit Anak Birmingham Mr Amos.

Sabtu, 26 Agustus 2017

Lawan Meningitis Dengan Mengkonsumsi Makanan Ini

Lawan meningitis, Banyak yang belum juga mengetahui apa itu meningitis. Meningitis adalah gejala peradangan yang telah menyelimuti pada lapisan selaput pelindung jaringan otak dan sumsum tulang belakang yang juga menimbulkan eksudasi yang berupa pus atau serosa yang disebabkan kerena adanya virus dan bakteri. Adapun penyebab lainnya yakni mikroorganisme, kanker, luka fisik, jamur, obat-obatan tertentu yang konsumsi oleh pasien dan parasit yang menyebar kedalam darah dan melebur ke cairan otak. Selain itu, penyakit meningitis juga masuk dalam kategori sebagai penyakit yang cukup serius yang harus segera mendapatkan penanganan, mengingat bahwa letak pada penyakit ini berada dekat dengan otak dan tulang belakang, sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada gerakan, pikiran dan bahkan bisa berujung pada kematian.

Lawan Meningitis Dengan Mengkonsumsi Makanan Ini

Oleh sebab itu, bagi pasien yang telah di diagnosa menderita meningitis dianjurkan agar melakukan pemeriksaan lebih lanjut lagi untuk dapat lawan meningitis lebih cepat, baik meningitis yang dideritanya disebabkan oleh virus, bakteri, maupun jamur. Hal ini juga sangat diperlukan untuk melakukan tindakan yang lebih lanjut lagi untuk pengobatan, karena pada masing-masing penyakit meningitis akan mendapatkan therapy yang sesuai dengan penyebabnya.

Meningitis atau radang pada selaput otak ini masuk dalam kategori penyakit yang menular. Penularan itu dapat disebabkan dengan melalui kontak langsung antara satu orang ke orang lain. Karenanya, penyakit meningitis harus segera di atasi dan di obati. Ternyata, selain dengan cara melakukan vaksin, diketahui juga ada beberapa jenis makanan yang dapat membantu untuk lawan meningitis. Berikut dibawah ini ulasannya, seperti:

Asam Lemak Omega-3
Bagi penderita meningitis sebaiknya makan-makanan yang memiliki kandungan asam lemak omega-3 karena dapat membantu mengurangi peradangan yang disebabkan oleh meningitis, selain dari itu juga, dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh. Asam lemak omega-3 yang memiliki kandungan lemak tidak jenuh ganda sangat penting sekali untuk otak dan berfungsi untuk mengurangi peradangan

Asam lemak omega-3 dapat Anda temukan pada beberapa jenis makanan seperti pada ikan (tuna, halibut dan salmon) yang memiliki kandungan asam lemak esssensial. 

Sedangkan, untuk beberpa jenis makanan lainnya yang juga memiliki kandunga asam lemak omega-3 ini dapat Anda temukan di biji rami, kedelai, walnut, biji labu dan minyak yang terbuat dari biji-bijian dan kacang-kacangan.

Probiotik
Yang mengandung probiotik salah satunya itu terdapat pada Yougurt. Karena dapat membantu mengurangi masalah pencernaan yang seringkali terjadi pada mereka yang memiliki penyakit meningitis

Adapun probiotik dalam bentuk suplemen atau makanan dengan bakteri sehat juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu dalam melawan infeksi meningitis. probiotik mengandung strain bakteri alami sehat yang terdapat dalam perut Anda.

Selain dari yougurt, adapun makanan jenis lainnya yang mengandung probiotik yaitu terdapat pada susu dan keju. Tempe merupakan produk kedelai yang mengandung bakteri sehat dan miso efektif lainnya juga merupakan sumber probiotik.


Fitokimia 
Enstrogen tanaman atau fitokimia seperti genistein, hal itu dapat menghambat dalam aktivitas kimia yang masih berhubungan dengan penyakit meningitis, menurut dari Life Extension Fondation. Genistein adalah isoflavon dan fitoestrogen yang bisa mengurangi keparahan gejala dan dapat memainkan peran dalam melakukan pencegahan meningitis. Genistein dapat Anda temukan pada kedelai dan makanan yang dibuat dengan menggunakan kedelai. Makanan yang diolah dari kacang kedelai dan sebagai sumber genistein yang efektif seperti susu kedelai, tempe, tahu dan miso.

Vitamin C
Makanan yang kaya akan vitamin C dapat melindungi Anda terhadap komplikasi serius, jika Anda tidak terjangkit meningitis yang disebabkan oleh bakteri. Sifat antioksidan dan vitamin pada makanan yang kaya akan kandungan vitamin C juga dapat membantu dalam melawan radikal bebas yang akan berusaha untuk melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Selain itu juga, Vitamin C juga dapat membantu kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan mengobati penyakit meningitis karena bakteri. Sumber makanan yang efektif mengandung vitamin C selain pada buah jeruk, dapat juga ditemukan pada tomat, paprika merah mentah, strawberry, brokoli, cantaloupe dan kiwi. baca juga : biaya umroh  /   biaya umroh 2018  /  biaya umroh 2019

Kunci utamanya untuk dapat melawan penyakit meningitis adalah kekebalan tubuh. Jika Anda memiliki kekbalan tubuh yang baik, maka virus ataupun bakteri tidak akan membuat Anda sakit.

Jumat, 25 Agustus 2017

Beragam Penyakit Berujung Meningitis

Berujung meningitis, Penyakit yang disebabkan karena adanya infeksi meninges atau yang biasa kita kenal dengan selaput otak sebagai pelindung pada sistem saraf pusat di tubuh manusia dinamakan penyakit meningitis. Terjadinya infeksi tersebut dapat terjadi disebabkan oleh virus maupun bakteri yang terdapat pada selaput meninges tersebut. Menurut keterangan yang ada sangat jelas bahwa penyakit meningitis itu salah satu penyakit yang berbahaya dan cukup menakutkan. penyakit meningitis juga telah diketahui mampu membuat bagian saraf manusia, terutama pada bagian sumsum tulang belakang dan otak menjadi rusak bahkan tidak berfungsi dengan normal.

Beragam Penyakit Berujung Meningitis

Penyakit meningitis juga dapat menyerang siapa saja, bahkan beragam penyakit yang berujung meningitis. penyakit meningitis tanpa memandang kelompok usia. Meski begitu, pada kenyataannya kelompok usia yang sangat rawan terkena penyakit ini adalah anak-anak usia balita dan orang tua. Dari beberapa orang yang rentan sekali terjangkit penyakit meningitis ini selain diliat dengan melalui kelompok umur juga bisa disebabkan oleh hal berikut dibawah ini:

1.Seseorang dengan cacat dural
2.Penderita penyakit diabetes
3.Seseorang yang memilki pleuroperitoneal CSF dalam otak atau patologi lain.
4.Seseorang yang menggunakan prosedur tulang belakang, seperti halnya anestesi tulang belakang
5.Pecandu narkotika jenis suntik
6.Seseorang yang terinfeksi Endokarditis
7.Para pecandu alkohol

Sebenarnya, jenis virus yang terdapat pada penyakit yang berujung meningitis ini bukan merupakan dari jenis virus yang begitu berbahaya, namun jika penyakit tersebut sudah dalam kondisi yang parah dapat mengakibatkan gangguan pada kesehatan yang serius seperti terjadinya kerusakan pada otak. Kurangnya daya ingat dan pendengaran dan bahkan dapat menyebabkan kematian jika penyakit meningitis tidak ditangani dengan serius. Virus penyakit meningitis ini pada awalnya menyerang pada bagian tubuh si penderita dan terus mengalir dan masuk ke dalam sel-sel saraf pusat yaitu otak manusia. Pada dasarnya penyebab utama penyakit meningitis yaitu virus yang dapat menyerang manusia dalam kondisi kekebalan tubuh seperti apapun. Selain itu juga, dapat disebabkan karena infeksi akibat dari bakteri ataupun jamur, meskipun hal itu sangat jarang sekali dijumpai. 

Bagi penderita penyakit meningitis ini membutuk pemeriksaan dan melakukan diagnosis terlebih dahulu untuk memastikan orang tersebut benar-benar terjangkit penyakit ini. Meski begitu, ada beberapa gejala penyakit meningitis yang biasanya muncul pada penderita. Gejala tersebut antara lain:

1.Sakit kepala hebat
2.Demam
3.Otot leher kaku
4.Takut pada cahaya
5.Takut pada suara keras
6.Muntah
7.Bingung
8.Sulit tidur

Sementara itu, pengobatan yang terbaik dalm penanganan penyakit meningitis tentu saja harus segera dibawa ke rumah sakit. Bahkan memilih rumah sakit tidak sembarang dengan fasilitas yang kurang, rumah sakitnya pun harus benar-benar yang berkelas dan memiliki perlengkapan yang baik untuk melakukan diagnosa penyakit ini karena dalam melakukan tindakan penyembuhan dan pengobatan penyakit meningitis ini harus dilakukan dengan melakukan pemeriksaan secara fisik dan laboratorium seperti test darah, rontgen bahkan cek cairan selaput otak.

Lalu, untuk dapat melakukan pencegahan penyakit meningitis ini tentu saja harus dimulai sejak saat ini dan jangan sampai menunggu waktu Anda divonis mengidap penyakit mematikan itu. Cara pencegahannya dengan selalu menjaga kebersihan, baik dimulai dari kebersihan pakaian, makanan, badan dan lingkungan sekitar kita, agar tidak banyak mengandung bakteri, virus maupun jamur yang memang tidak dapat dilihat dengan mata kita sendiri. baca juga : promo umroh  /   promo umroh 2018  /  promo umroh 2019

Kamis, 24 Agustus 2017

Ciri-Ciri Meningitis Ringan Gejalanya Berat Penanganannya

Meningitis ringan gejalanya, Banyak macam gangguan kesehatan yang dialami oleh seseorang, gangguan kesehatan seperti flu, batuk, demam atau yang lain misalnya. Terdapat penyakit yang sangat membahayakan hingga mengalami kematian seperti meningitis. Karena ringan gejalanya berat penanganannya. Artinya ringan gejalanya bahwa gejala yang ditimbulkan tidak terlalu serius seperti hanya flu biasa. Sedangkan berat dalam penangannya karena apabila tidak tepat pengobatannya akan mati. Meningitis pada umumnya itu disebabkan oleh virus dan bakteri yang menginfeksi pada lapisan pelindung otak (meningen) serta saraf pada tulang belakang. Beberapa jenis meningitis yang ada dapat dicegah dengan pemberian vaksin, namun tidak berlaku untuk seluruh tipe.

Ciri-Ciri Meningitis Ringan Gejalanya Berat Penanganannya

Diagnosis meningitis sulit untuk dilakukan karena meningitis ringan gejalanya secara tiba-tiba dan hampir serupa dengan gejala flu biasa. Sebagai pengidap penyakit meningitis ini mungkin bisa dirawat jalan di rumah. Akan tetapi tidak sedikit juga kasus yang ada mengharuskan pasien meningitis harus menginap di sumah sakit. Pada beberapa kasus, bila meningitis tidak ditangani dengan segera dan tepat, maka penyakit ini akan segera menular bahkan dapat berakibat fatal dalam waktu yang cukup singkat.

Sudah sejak tahun 2002 hingga kini, vaksinasi meningitis menjadi suatu kewajiban bagi mereka yang hendak menunaikan ibadah haji atau umrah maupun pergi mengunjungi Negara yang endemik dengan tujuan yang lain. Langkah tersebut telah diwajibkan oleh pemerintah Arab Saudi untuk dapat meminimalisasikan  terjangkitnya penyakit meningitis di antara para calon haji. Karena meningitis ringan gejalanya. Vaksinasi biasanya dapat dilakukan satu bulan sebelum jadwal penerbangan.

Untuk dapat meminimalisir risiko kematian, maka kita wajib mengenali ciri-ciri meningitis yang utama, berikut dibawah ini:

1.Demam
2.Sakit kepala yang berkepanjangan
3.Leher terasa kaku
4.Bingung
5.Muntah dan mual
6.Fotofobia cahaya
7.Pegal-pegal
8.Ruam kulit
9.Gejala berbeda pada anak
10.Tidak dapat bangun

Berikut penjelasan lebih detail dari ciri-ciri gejala meningitis;

DEMAM
Salah satu gejala meningitis ini memang hampir serupa dengan flu biasa sehingga banyak orang yang mungkin akan beranggapan hanya flu biasa-biasa saja. Gejala yang menyertai flu seperti demam atau bahkan pneumonia ini membuat meningitis jarang sekali terdeteksi secara dini. Kondisi yang seperti ini biasanya muncul disebabkan oleh virus dan bakteri yang menyerang cairan yang menyelubungi otak, sehingga menimbulkan demam pada si penderita. Demam tinggi juga dapat muncul bila pengidapnya adalah bayi yang masih berusia 3 bulan keatas. Yang lbih memprihatinkan yaitu meningitis cepat sekali menular ke siapa saja yang kontak langsung.

SAKIT KEPALA YANG BERKEPANJANGAN
Merasakan sakit kepala yang berkepanjangan juga merupakan gejala berikutnya dari meningitis. bukan hanya sekedar pusing biasa saja, sakit yang dirasakan benar-benar datang secara tiba-tiba, bisa cepat, namun bisa juga dirasakan seminggu setelah terkena infeksi dan pada saat yang sama dengan demam pun juga muncul. Dan kebanyak kasus yang ada, biasanya di penderita baru memeriksakan diri setelah mengalami sakit kepala yang tidak kunjung usai.

LEHER TERASA KAKU
Sakit yang dirasakan pada bagian leher karena salah posisi saat tidur memang bebas dialami oleh siapa saja, namun kondisi yang seperti itu juga merupakan salah satu pertanda bahwa seseorang mengidap meningitis. lalu bagaimana caranya untuk mengetahui perbedaan itu?

Ada beberapa pendapat yang memaparkan bahwa leher terasa kaku akibat meningitis terasa sangat menyakitkan sehingga dapat menyiksa penderitanya bahkan ketika ia duduk atau berbaring. Hal itu merupakan gejala ciri khas meningitis. kondisi ini tentunya tidak serupa dengan leher kaku biasa karena salah tidur yang biasanya hanya membuat tidak nyaman pada bagian kepala dan leher saja.

BINGUNG
Biasanya seseorang selalu bersikap tegas dalam mengambil keputusan atau sigap dalam bertindak. Maka penderita meningitis didapati mengalami hal yang sebaliknya. Sikap yang sulit untuk fokus dan galau dalam mengambil keputusan ini biasanya sering muncul yang bersamaan dengan 3 gejala awal diatas.

Gejala yang seperti itu biasanya lebih parah lagi jika penderitanya ialah lansia karena membengkaknya otak  membuat mereka tidak dapat untuk membuat mereka membedakan antara realita dan mimpi. Sedangkan hal terburuk juga dapat menghampirinya yaitu membengkaknya otak yang membuat mereka menjadi lupa segalanya. Untungnya gejala ini dapat dihilangkan ketika pasien menjalani penanganan yang tepat.

MUAL DAN MUNTAH
Mual yang disertai dengan muntah yang diikuti dengan sakit kepala yang cukup ekstrim hingga tidak sadarkan diri merupakan ciri-ciri meningitis yang perlu juga untuk mendapatkan perhatian dan apabila gejalanya terlalu kuat, maka penderitanya biasanya malas untuk makan sehingga berat badannya pun kian menyusut hingga drastis. Hal itu pastinya tidak boleh terus terjadi karena mereka yang mengalami muntah-muntah juga harus tetap menghidrasi tubuhnya dengan memperbanyak minum air putih dan makan.

FOTOFOBIA CAHAYA
Penderita meningitis dapat membuat dirinya mengalami fotofobia cahaya, dimana penderita sensitive terhadap cahaya sehingga mereka dapat mengalami migraine atau rasa yang tidak nyaman ketika melihat sesuatu. Penyebab itu karena terjadinya peradangan dalam otak yang menekan saraf penglihatan.

Selain itu dapat membuat seseorang lebih sensitive terhadap cahaya, berbagai masalah juga dapat timbul selain itu, seperti pandangan double atau kabur. Cidera pada mata yang lebih bahaya lagi mungkin terjadi bila saraf penglihatan sampai mengalami kerusakan.

PEGAL-PEGAL
Setelah mengalami gejala-gejala awal seperti mual, muntah, lelah hingga insomnia maka tidak butuh waktu lama bagi tubuh utuk merasakan pegal-pegal. Bagi penderita meningitis juga dapat mengalami kesulitan dalam bergerak dan melakukan aktifitas.

TIMBUL RUAM PADA KULIT
Ciri-ciri selanjutnya adalah munculnya ruam pada kulit bahkan bisa ke seluruh kulit. Hal ini dipicu karena pesatnya pertumbuhan bakteri yang merusak pembuluh darah. Meski peluang timbulnya ruam besar pada anak-anak, namun pada orang dewasa juga dapat mengalaminya. Sebelum timbulnya ruam, biasanya itu penderita meningitis akan terlihat pucat. Tangan kakinya juga terasa dingin saat dipegang dan warna ruam yang semula hanya berupa bercak merah atau coklat biasa pun akan terus membesar dari waktu ke waktu.

TIDAK DAPAT BANGUN
Yang terakhir pada bahasan ini adalah ciri-ciri meningitis saat rasa lelah yang teramat si penderita akan sulit untuk bangun atau tetap terjaga dalam lelapnya. Tidak hanya itu saja, berbagai penurunan yang dialami dari segi kemampuan dalm mengingat, berbicara, mendengar serta melihat juga dapat menyerang penderita.

Untuk hal yang terakhir ini kita ketahui bersama yaitu bahwa dalam penanganan meningitis membutuhkan waktu beberapa minggu. Mungkin dapat sembuh dalam waktu 1-2 minggu saja. Namun yang lainnya justru dapat membutuhkan waktu berbulan-bulan. Yang pastinya, bila beberapa dari ciri-ciri meningitis diatas mulai muncul, jangan sampai tunda lagi untuk melakukan pemeriksaan diri ke dokter agar secepatnya di tangani dengan tepat dan tepat waktu.  baca juga : paket umroh  [  paket umroh 2018  ]  paket umroh 2019

Rabu, 23 Agustus 2017

Pentingnya Mengetahui Ragam Penyebab Meningitis

Ragam penyebab Meningitis, Sekarang kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Meningitis. Karena setiap calon jemaah haji atau umrah yang akan berangkat ke tanah suci wajib melakukan suntik meningitis. karena meningitis merupakan penyakit yang cukup berbahaya, meningitis adalah radang pada selaput otak (membran) yang menyelimuti otak dan sumsum tulang belakang, yang secara kesatuan itu disebut meningen. Jadi, segala pengetahuan yang mengenai dengan penyakit meningitis ini juga sangat dibutuhkan, untuk dapat mencegahnya datang ke tubuh. Salah satunya dengan menggali lebih dalam lagi hal yang mengenai meningitis. Terutama diawali dengan mengetahui penyebab datangnya meningitis.

Pentingnya Mengetahui Ragam Penyebab Meningitis

1. Meningitis yang disebabkan oleh bakteri
Meningitis karena bakteri ini, dapat masuk dengan melalui bakteri yang bercampur dengan darah, yang kemudian bakteri tersebut pindah ke otak. Selain itu, bakteri menyerang pada bagian tulang belakang. Pada jenis bakteri ini yang masuk ke dalam tubuh manusia hingga dapat menyebabkan meningitis, juga dapat dipicu oleh infeksi pada telinga, sinusitis atau patahnya tulang tengkorak. Sehingga, dalam kebersihan lingkungan dan kesehatan tubuh, ialah hal yang bisa menjadi langkah dalam melakukan pencegahan untuk menjauhkan kita dari penyakit yang terbilang mematikan itu. Itulah salah satu ragam penyebab meningitis.

2. Meningitis yang disebabkan oleh virus
Adapun ragam penyebab meningitis lainnya yang disebabkan oleh virus. Berbeda dengan penyebab yang sebelumnya, meningitis yang disebabkan oleh virus ini pada umumnya lebih mudah ditangani dan dapat disembuhkan. Karena, gejala yang ditimbulkan dari virus yang berujung meningitis ini adalah diare, demam, sakit kepala, nyeri otot dan persendian. Namun sayang sekali, gejala inilah yang seringkali disepelehkan oleh banyak orang, sehingga membuat dalam penanganan meningitis  yang disebabkan virus cenderung lama dan lambat.

3. Meningitis kronis
Dalam hal meningitis kronis ini, yang juga merupakan ragam penyebab meningitis, dapat terjadi karena pada salah satu organisme asing yang terdapat pada tubuh, yang menyerang membrane dan cairan yang ada di sekitar otak. Hal tersebut kemudian akan memunculkan kecenderungan penderita untuk mengalami demam dan muntah-muntah. Namun gejala yang ditimbulkan tersebut terbilang sangat jarang terjadi.

4. Meningitis Toksoplasmosis HIV
Yang dimaksud dengan Toksoplasmosis adalah penyebab utama dari focus sistem saraf pusat (SSP) penyakit AIDS. Terjadinya infeksi pada selaput otak dan sistem saraf pusat toksoplasmosis pada penderita yang terkena infeksi HIV biasanya merupakan komplikasi dari fase akhir penyakit. Kondisi yang seperti ini yang sangat sulit untuk disembuhkan, karena pada sistem pertahanan tubuh pasien yang sudah terserang oleh virus HIV.  baca lanjut : travel umroh  /   travel umroh 2018  /  travel umroh 2019

Selasa, 22 Agustus 2017

Memahami Penyakit Meningitis Lebih Jauh Lagi

Memahami penyakit meningitis, Banyak sederet masyarakat yang meninggal dunia disebabkan oleh penyakit meningitis. Membuat hal itu menjadi sebuah pelajaran bagi kita untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan. Meskipun terdengar menyeramkan hingga menakutkan, pada hakikatnya meningitis juga dapat disembuhkan apabila mendapatkan penanganan yang tepat. Meningitis merupakan peradangan pada bagian selaput otak (meningen).

Memahami Penyakit Meningitis Lebih Jauh Lagi

Menurut dari Dokter Spesialis Saraf Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) yakni, bernama Mursyid Bustami, kita wajib untuk memahami penyakit meningitis lebih jauh lagi. Ada sebanyak tiga macam peradangan yang dapat terjadi pada bagian otak. Untuk yang pertama, meningitis atau radang yang hanya terjadi pada selaput otak (meningen).

Pada umumnya hingga terjadinya peradangan tersebut juga dapat menjalar tidak hanya ke selaput saja, tetapi juga dapat menjalar ke otak, baik pada bagian fokal maupun keseluruhannya. Kondisi kedua ini disebut dengan encephalitis. Kondisi yang ketiga, jika peradangan terjadi pada keduannya, baik selaput Baik pada selaput maupun otak, maka kondisi yang seperti itu dapat disebut dengan meningo-encephalitis. Memahami penyakit meningitis lebih jauh lagi itu sangat penting sekali.

Pria yang juga menjabat sebagai Direktur Utama RSPON ini memaparkan gejala radang pada otak itu bermacam-macam, seperti pernapasan cepat, bingung, mengantuk, pobia (takut) cahaya, leher kaku, ruam merah, kejang dan mual atau muntah. Namun, gejala yang paling jelas yakni sakit kepala. Namun, ada beragam gejala lainnya dari meningitis.

Sakit kepala yang parah. Bisa juga demam karena radang. Kalau radang mengenai otak, pada fungsi otaknya dapat terganggu, bahkan bisa jadi pasien tidak sadarkan diri, gangguan dalam berbicara, orientasi. Kelemahan yang mirip sekali dengan stroke juga bisa terjadi hingga mengenai pada bagian yang mengurusi gerak tubuh,” terangnya.

Terjadinya peradangan tersebut juga biasanya terjadi ketika daya tahan tahun seseorang sedang menurun. Penyebabnya dapat beraneka ragam. Antara lain disebabkan oleh virus, bakteri, jamur dan parasit. Bahkan, dapat pula merupakan komplikasi dari penyakit lain seperti tuberkolosis (TBC). Lingkungan sekitar dapat menjadi sumber utama infeksi.

Meningitis dapat dikategorikan kedalam dua macam, yakni akut dan kronis. Pengkategorian ini telah ditentukan berdasarkan penyebabnya. Meningitis akut dapat terjadi karena infeksi yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Sementara itu, penyakit meningitis kronis itu terjadi diakibatkan karena komplikasi penyakit lainnya, seperti TBC, parasit seperti toksoplasma dan jamur. Sedangkan untuk memperoleh hasil diagnosa yang tepat. Pasien yang diduga menderita meningitis tersebut wajib menjalani proses uji laboratorium cairan otak.

Diman cairan otak ini diambil dengan melalui sumsum tulang belakang. Hanya dengan cara yang seperti itulah, dokter akan mampu melakukan diagnosa yang lebih akurat sehingga dapat memberikan penanganan yang tepat.

Dalam penanganan pasien dapat disesuaikan dengan hasil diagnosa yang berdasarkan kategori dan gejala yang muncul. Biasanya akan memberikan obat antibiotik yang sesuai. Perbedaanya itu hanya saja, kalau pasien penyakit meningitis akut itu disebabkan oleh virus dan bakteri sehingga harus segera mungkin untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat. Hal itu yang disebabkan oleh virus dan bakteri yang terus menjalar dengan cepat. Maksimal dalam waktu dua pekan.

Sedangkan, untuk pasien penderita meningitis kronis akan menjalani waktu pengobatan yang lebih lama. Dia mencontohkan pada salah satu pasien yang menderita meningitis akibat komplikasi TBC akan menjalani pengobatan selama 9 hingga 12 bulan.

Dia juga menambahkan bahwa, ada beberapa kondisi pasien meningitis yang memerlukan tindakan operasi. Sebagai contoh, jika penderita meningitis mengalami penyumbatan cairan pada otak, dokter akan segera melakukan operasi pengaliran cairan tersebut. Tindakan dalam operasi juga akan dilakukan dalam kondisi kuman penyebab penyakit tersebut telah membentuk kapsul di dalam otak.

Meningitis meruapakan penyakit yang cukup serius dan dapat menular ke siapa saja. Dalam proses penularan dapat terjadi melalui berbagai cara dan media seperti melalui darah, kontak langsung dengan si penderita infeksi, telinga, gigi, di sekitar wajah, tenggorokan maupun udara. baca juga: haji plus non kuota  |  haji plus non kuota 2018

Meski hal demikian, tidak perlu merasa khawatir yang berlebihan. Otak yang sebenarnya itu dilindungi oleh pertahanan yang cukup kuat sehingga peluang bagian otak yang terinfeksi tidak semudah pada bagian tubuh yang lainnya. “Kalau penanganannya dini dan pengobatannya juga tepat, meningitis dapat disembuhkan dan kondisi tubuh dapat kembali baik,” paparnya meyakinkan.

Senin, 21 Agustus 2017

Diagnosa Keperawatan untuk Meningitis

Keperawatan untuk meningitis, Siapapun bisa mengalami meningitis. Namun untuk lebih umumnya terjadi pada orang yang tubuhnya mengalami kesulitan dalam memerangi infeksi. Karena meningitis dapat berkembang dengan cepat jika tidak mendapatkan penanganan dengan tepat. Untuk mengawali dan menghadapi hal itu, Anda harus mencari perawatan medis dengan cepat jika Anda mengalami gejala demam mendadaksa seperti sakit kepala yang parah, muntah-muntah, kejang-kejang, pobia cahaya, leher kaku, kantuk, tidak nafsu makan dan minum.

Diagnosa Keperawatan untuk Meningitis

Meningitis merupakan sebuah kondisi yang cukup serius menyebabkan lapisan yang terdapat di sekitar otak dan sumsum tulang belakang mengalami peradangan. Baik itu dialami oleh anak-anak, remaja, usia muda, orang dewasa maupun orangtua memilki resiko yang sangat besar dalam keperawatan untuk meningitis, terutama pada mereka yang hanya memilki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Meningitis ini juga biasa dikenal dengan peradangan pada selaput otak.

Penyebab utama dari penyakit meningitis ini adalah infeksi, baik itu yang disebabkan oleh virus atau bakteri sekalipun. Diagnosa keperawatan untuk meningitis. Karena terjadinya peradangan ini disebabkan oleh virus dan bakteri, dalam keadaan kondisi yang sangat menular ini dan dapat berpindah dengan mudah melalui hubungan secara langsung, bersin dan batuk.

Meningitis yang disebabkan oleh virus merupakan jenis meningitis yang paling umum terjadi dan tidak begitu serius. Komplikasi yang tedapat pada meningitis seperti demam tinggi dan kejang-kejang hanya terjadi pada sebagian kecil kasus dan cukup jarang. Sedangkan meningitis yang disebabkan oleh bakteri itu sendiri, di sisi lain, lebih jarang terjadi namun lebi serius dibandingkan karena virus. Jika hal itu tidak ditangani dengan segera mungkin, radang jenis ini dapat menyebabkan kerusakan pada otak bahkan hingga menyebabkan kematian. silahkan baca juga : paket haji  <<  paket haji 2018  <<  paket haji 2019

Sedangkan diagnosa keperawatan untuk meningitis yakni nyeri akut yang masih berhubungan dengan peradangan, toksin dalam sirkulasi. Risiko Infeksi yang masih ada hubungannya dengan penyebaran hematogen dari patogen. Risiko tidak efektif Perfusi Jaringan serebral berhubungan dengan edema serebral, hipovolemia, Risiko Cedera yang berhubungan dengan kejang, kelemahan umum, vertigo.

Mobilitas Fisik yang masih berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler, dimana terjadinya penurunan kekuatan. Kecemasan yang masih ada hubungannya dengan situasi krisis, ancaman kematian. Terganggunya Sensory Perception yang berhubungan dengan defisit neurologis.