Laman

Sabtu, 28 Oktober 2017

Meningoensefalitis Sulit Menular Tapi Mematikan

Meningoensefalitis sulit menular, Penyakit radang pada selaput otak dan sumsum tulang belakang atau biasa dikenal dengan penyakit meningitis kini sebagian masyarakat sudah sedikir mengenal penyakit tersebut. meningitis merupakan satu bagian dari radang terkait dengan otak. Direktur Rumah Sakit Pusat Otak Nasional yakni Mursyid Bustami menerangkan, bahwa ada juga radang otak, dengan namanya itu adalah ensefalitis. Sangat jarang sekali orang hanya menderita meningitis, sebab posisi selaput otak sangat dekat sekali. Oleh sebab itu, sebutan yang lebih tepatnya adalah Meningoensefalitis.

Meningoensefalitis Sulit Menular Tapi Mematikan

Meningoensefalitis terbentuk dalam tiga kata bahasa Yunani: Menix yang artinya membrane atau selaput, ‘Enkephalos’ berarti otak dan akhirannya ‘Itis’ yang dalam bahasa medisnya adalah radang. Jika dipisahkan, meningitis artinya radang pada selaput otak dan ensefalitis ialah radang pada organ otak. Penyebabnya itu beraneka ragam, diantaranya dari bakteri, virus, dan jamur. Meningoensefalitis sulit menular namun mematikan.

Pusat Pengendalian dan Prevensi Penyakit (CDC) dari Amerika Serikat telah mencatat, bahwa Neiserria Meningitidis merupakan salah satu bakteri utama sebagai penyebab meningitis yang diakibatkan oleh bakteri. Meningoensefalitis sulit menular namun dapat mematikan. Di dunia, meningitis yang disebabkan jenis bakteri itu banyak terjadi di kawasan sub-sahara Afrika, yang dikenal sebagai “Sabuk Meningitis”. Daerah endemis tinggi terbentang dari Senegal ke Etiopia biasanya itu dapat terjadi di musim kering, dimana tingkat insidensi 10-100 kasus per 100.000 populasi.

Namun, Indonesia belum memiliki data tahunan yang pasti terkait dengan infeksi itu. Dimana jumlah kasus penyakit ini sempat tinggi pada tahun 1980-an, lalu menurun seiring dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Akibatnya, penyakit itu kurang mendapatkan perhatian yang khusus dan serius. Namun, pada kasus meningoensefalitis kembali muncul. Menurut Mursyid, hal itu terjadi akibat banyak kasus kuman tuberculosis resisten obat dan meningkatnya penyakit yang terkait dengan daya tahan tubuh seperti HIV/AIDS.

Sedangkan secara umumnya, gejala meningitis yang berupa demam, nyeri otot dan kepala, serta kaku kuduk. Dari gejala meningitis tersebut penderita kemungkinan sudah terkena ensefalitis, ada juga tambahan gejala seperti penurunan kesadaran. “Apabila sudah lebih berat, penderita bisa kritis,” tuturnya.

Ada pula beberapa gejala yang berbeda akibat ensefalitis menyerang pada bagian otak yang berbeda. Misalnya saja, infeksi yag mengenai pada bagian otak untuk dapat mengoordinasikan gerak kaki dan tangan bagian sebelah, gejala yang timbul dapat melemahnya bagian tubuh sebelah seperti penderita stroke. Jika terkena pada bagian pengatur kemampuan kognitif, dapat menurunkan kemampuan berpikir.

Mursyid menerangkan, bahwa ada pun dua jenis meningoensefalitis yakni akut dan kronis. Meningoensefalitis akut datang secara tiba-tiba akibat dari virus dan bakteri, misalnya saja bakteri meningitidis, Streptococcus Pneumoniae, dan Listeria Monocytogenes.

Sedangkan untuk yang kronis, penyebabnya itu antara lain dari kuman seperti kuman tuberculosis dan parasite Taksoplasma gondii. Jumlah kasus yang kronis dan akut hampir serupa, tetapi untuk di Indonesia saja lebih umum meningoensefalitis kronis.

Meningoensefalitis sulit menular namun mematikan. Untuk pengobatan yang utama, pasien meningoensefalitis agar dapat memilih antibiotik yang tepat. Caranya adalah mengambil cairan otak lewat sumsum tulang belakang. 

Penyakit ini memang sulit sekali menular. Namun, sekali kena penyakit ini kemungkinan besar itu kematian menyerang,” ungkap Mursyid. Dengan alasan, pada sistem pertahanan otak hebat. Selaput otak itu tergolong bagian dari sistem pertahanan. Ada juga sawar darah otak/blood brain barrier. Pada sistem itu berfungsi untuk melindungi otak, termasuk dari cedera dan infeksi.

Hal itulah yang membuat mikroorganisme bagai pemicu meningoensefalitis sulit untuk mencapai ke otak. Namun, terdapat kuman dan virus nakal dan tidak mampu ditahan sistem itu. Jika mikroorganisme tersebut mampu mencapai ke otak, pengobatan pun akan menjadi sulit, sebab terlebih dahulu harus mencari antibiotik spesifik yang juga dapat menembus pertahanan otak.

Akibatnya, dokter pun harus memberi dosis antibiotik lebih tinggi bagi terapi infeksi pada otak dibandingkan dengan infeksi bagian lain. Terkadang, dapat 2-3 kali dibandingkan infeksi di bagian tubuh lain. “Hal ini karena kemampuan obat mampu menembus pertahanan otak minim, ada yang 15 persen, dan ada juga yang 20 persen,” papar Mursyid.

Masa pengobatannnya pun akan lebih lama lagi dibandingkan dengan penyakit biasa. Contohnya saja pada pasien TB yang harus mengkonsumsi obat tanpa putus-putus selama enam bulan, sedangkan pada pasien mengoensefalitis akibat dari TB mengkonsumsi obat tanpa putus selama 9-12 bulan. Hal inilah yang menyebabkan infeksi itu miliki tingkat kematian tinggi adalah pada bagian vital otak terdesak jika ada bengkak. Jika mendesak batang otak, fungsi tubuh pun akan berhenti, termasuk fungsi bernapas.

Dari dokter spesialis penyakit dalam dari Divivsi Alergi Imunologi Klinik Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo yani Iris Rengganis mengatakan, bahwa sudah ada vaksin untuk megurangi risiko tertular meningoensefalitis. Vaksin itu khusus untuk meningoensefalitis meningkokus yang disebabkan oleh N meningitidis. dimana efektivitas itu mencapai 80-90 persen, tergantung pada kondisi daya tubuh penerima vaksin. Bagi jamaah haji maupun umrah yang hendak ke Arab Saudi wajid mendapatkan vaksin itu paling lambat dua pekan sebelum berangkat ke Tanah Suci.

Jumat, 27 Oktober 2017

Bebarapa Faktor Risiko Penyakit Meningitis

Faktor risiko meningitis, meningitis ialah radang pada selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang. Banyak kasus penderita meningitis yang terlambat untuk dideteksi. Padahal meski meningitis dapat mematikan, penyakit ini juga sangat memungkinkan untuk disembuhkan bila dideteksi sejak dini. Penyakit meningitis terjadi akibat dari bakteri atau virus, memasuki ke aliran darah dan dapat berpindah ke otak hingga sumsum tulang belakang.

Bebarapa Faktor Risiko Penyakit Meningitis

Seseorang yang telah terkena infeksi meningitis akan mengalami beberapa gejala diantaranya adalah demam, sakit kepala hebat, kebingungan, nyeri dan kaku pada leher, muntah, mual dan peka terhadap cahaya atau suara keras, hingga tidak nafsu makan dan minum. Kebanyakan pasien yang menderita penyakit meningitis juga sudah salah paham dalam mengartikan gejala yang timbul akibat dari penyakit ini. banyak faktor risiko meningitis.

Sakit kepala dan demam yang mereka alami itu sering sekali dianggap sebagai penyakit biasa-biasa saja. Yang membedakan meningitis dengan penyakit-penyakit lainnya adalah pada gejala penyakit meningitis, sakt kepala hebat dan nyeri pada leher yang terjadi secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang sangat lama. Anda sebaiknya selalu mewaspadai faktor risiko meningitis. maka Anda dapat berusaha untuk mencegahnya agar tidak terkena. Adapun beberapa faktor risiko penyebab meningitis diantaranya adalah:

Masalah usia, selain dapat menyerang seeorang dengan usia 20 tahunan, meningitis juga dapat meyerang kepada siapa saja terutama anak anak, sebab anak-anak masih memiliki daya tahan tubuh yang masih rendah. Selanjutnya, tidak mendapatkan vaksin, bagi Anda ynag tidak mendapatkan vaksin akan memiliki risiko tinggi untuk menderita meningitis. sebab itu disarankan bagi Anda yang memiliki bayi atau anak kecil maupun remaja agar segera suntik vaksin.

Sistem kekebalan tubuh, banyak faktor yang dapat menurunkan sistem kekbalan tubuh pada seseorang, termasuk AIDS, konsumsi alkohol dan merokok, diabetes dan penggunaan obat imunosupresan juga dapat membuat Anda akan lebih rentan terserang meningitis.

Tinggal dalam grup, bagi orang yang tinggal dalam komunitas atau grup besar, seperti pada anak-anak yang yang tinggal di rumah susun atau di asrama, akan memiliki risiko yang amat besar untuk terkena meningitis. Pada peningkatan risiko ini dapat terjadi karena virus dan bakteri akan lebih mudah untuk menyebar dengan cepat.

Hamil, ibu hamil juga dapat berisiko tertular virus dan bakteri penyebab meningitis. dimana bakteri yang dapat menyerang ibu hamil ialah bakteri listeria. Jika terserang bakteri ini juga akan membahayakan janin dalam perut anda dapat berisiko terinfeksi. Jika Anda berada pada salah satu kondisi yang seperti itu, maka Anda harus segera berkonsultasi ke dokter, ketika meningitis Anda sudah masuk dalam stadium lanjut dan terlambat untuk dapat ditangani.

Kamis, 26 Oktober 2017

Infeksi Strep A Bisa Sampai ke Meningitis

Infeksi Strep A, Bakteri sangalah berbahaya, streptococcus (strep) masuk dalam kategori jenis bakteri gram positif. Jenis bakteri ini terdapat di berbagai permukaan lingkungan sehingga sangat mudah sekali menyerang siapa saja. selain itu juga, bakteri Stretococcus ini memiliki berbagai macam jenis dan cara untuk dapat menginfeksikan manusia. Infeksi ini dapat terjadi dimulai dari sentuhan, luka terbuka, udara dan cairan tubuh, bahkan sampai saat proses melahirkan penularan pun dapat terjadi.

Infeksi Strap A Bisa Sampai ke Meningitis

Dari berbagai sumber yang telah terangkum salah satunya adalah ulasan dokter Tania Savitri menagatakan, bahwa infeksi bakteri Streptococcus juga dapat terjadi di berbagai organ tubuh, baik itu terdapat dari sistem saluran pernapasan dan pencernaan hingga pada sistem pembuluh darah juga jantung. Infeksi strep A dapat kearah penyakit yang lebih membahayakan lagi. “Pada infeksi Streptococcus itu sendiri dapat dibagi menjadi grup A, B, C dan G. masing-masing grup memiliki ciri-ciri tersendiri yang berkaitan dengan kemampuan menyebabkan infeksi,” ucapnya.

Untuk infeksi bakteri Streptococcus grup A (Strep A) atau infeksi strep A banyak sekali ditemukan pada bagaian permukaaan kulit, di dalam tenggorokan dan berbagai rongga tubuh. Termasuk dengan rongga kelamin dan telinga. Infeksi strep A dapat terjadi kapan dan siapa saja, terutama infeksi ini menyerang pada orang dewasa dan anak-anak.

Strep A dapat menyebar dengan melalui partikel air pada saat orang yang terkena infeksi strep batuk atau bersin. Bakteri ini juga dapat bertahan hidup di permukaan benda-benda tertentu sehingga dapat menular melalui sentuhan saja. Infeksi strep A sifatnya itu masih ringan ataupun invasif. Sifat infeksi yang masih ringan diantaranya adalah:

Radang amandel atau tenggorokan yang ditandai dengan rasa sakit ketika menelan dan pembengkakan pada kelenjar. Infeksi kulit impetigo ditandai dengan adanya rasa perih dan benjolan yang berisi cairan (blister) pada bagian yang luar kulit.

Selulitis, adalah infeksi yang terjadi pada kulit bagian dalam yang ditandai dengan adanya pembengkakan kulit yang berwarna merah disertai dengan rasa sakit dan sensasi panas. Infeksi selulitis dapat berpindah dan menyebar ke kulit bagian atas.

Sinusitis merupakan sebuah infeksi yang terjadi pada rongga kecil di sekitar dahi dan tulang pipi sehingga dapat menyebabkan hidung tersumbat serta rasa nyeri pada bagian wajah. Infeksi telinga terutama terjadi pada rongga udara hingga telinga bagian dalam. Scarlet Fever yakni infeksi bakteri yang dapat menimbulkan ruam dan rasa kasar pada permukaan kulit.

Pada intinya, bahwa Strap A itu mudah terjadi kapan saja ketika seseorang sedang mengalami penurunan daya tahan tubuh. Infeksi minor dari strep A juga dapat dengan mudah untuk disembuhkan tanpa adanya komplikasi dan efek jangka panjang. Meski begitu, pada seseorang yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah seperti pada bayi, lansia, orang dengan diabetes maupun pasien kanker dan HIV, maka akan lebih memungkinkan terjadi infeksi strep A invasif yang jauh lebih serius. Misalnya saja seperti penyakit-penyakit berikut ini.

Pneumonia adalah infeksi paru yang memiliki tanda batuk tak kunjung sembuh, sesak napas dan nyeri pada dada. Sepsis adalah infeksi yang terjadi pada peredaran darah yang dapat menyebabkan gangguan kerja jantung, napas yang memburu dan demam.

Meningitis yaitu infeksi yang terjadi akibat bakteri streptococcus yang telah mencapai ke selaput otak dan sumsum tulang belakang. Dimana penyakit ini ditimbulkan dengan muntah-muntah, sakit kepala, ruma dan leher kaku. Toxic shock syndrome (TSS), yakni dengan munculnya gejala syok seperti pusing, diare, pingsan dan mual akibat kuman strep A yang mengeluarkan racun pada aliran darah.

Necrotizing fasciitis ialah infeksi yang terjadi pada kulit bagian dan area yang berdekatan dengan otot (fascia) yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri, bengkak dan kemerahan. Infeksi ini juga dapat menyebar dengan cepat. 

Infeksi strep invasif merupakan penyakit yang cukup serius sehingga perlu ada penanganan yang tepat. Pada saat keadaan yang cukup serius ini, satu dari empat orang yang mengalami strep A invasif dapat mengalami kematian.

Rabu, 25 Oktober 2017

10 Cara Cegah Anak Dari Penyakit Meningitis

Cegah anak meningitis, Meningitis ialah penyakit radang pada membran pelindung yang menyelimuti otak dan sumsum tulang belakang, yang secara kesatuannya itu biasa disebut dengan meningen. Radang tersebut terjadi disebabkan oleh infeksi karena virus, bakteri atau juga mikroorganisme lain dan meski jarang dapat disebabkan juga oleh obat-obatan tertentu. Penyakit meningitis dapat menyebabkan kematian pada seseorang, meskipun dikatakan sembuh total namun tetap akan nada efek dari penyakit tersebut yaitu kecacatan. sehingga kondisi seperti ini diklasifikasikan sebagai kedaruratan medis. 

10 Cara Cegah Anak Dari Penyakit Meningitis

Gejala umum yang ditimbulkan dari penyakit meningitis adalah sakit kepala hebat dan kaku pada leher yang disertai dengan demam, kebingungan atau perubahan kesadaran, muntah-muntah dan kepekaan terhadap cahaya (fotofobia) atau suara keras (fonofobia). Sedangkan untuk anak-anak biasanya itu menunjukkan gejala nonspesifik, seperti mengantuk, rewel, dan menangis. Selain itu, terdapat ruam merah dapat memberikan petunjuk penyebab dari meningitis. Banyak cara cegah anak meningitis agar tidak tertular.

Bakteri dan virus sebagai penyebab timbulnya penyakit meningitis. Penyebarannya itu sangat cepat sekali, baik saat berada di asrama, kelas, rumah maupun di luar rumah. Anak-anak dapat mencegahnya dengan tidak pinjam meminjam barang pribadi atau tidak menyentuh bibir atau menggigit kuku, cara cegah anak meningitis. Penyakit meningitis menyebabkan radang otak dan sumsum tulang belakang. Kami akan berbagi tips cara mencegah buah hati Anda dari penyakit meningitis:

1.Vaksinasi
Ada berbagai macam jenis vaksin. Untuk anak-anak biasanya itu mendapatkan suntikan vaksin konjugasi meningkokus pada usia 11 atau 12 tahun. Sebab perlindungan memudar dengan seiring berjalannya waktu, remaja Anda membutuhkan booster pada usia 16 tahun. Tanyakan kepada dokter, apakah anak Anda membutuhkan perlindungan tambahan dari vaksin meningkokus B, yang didapatkan antara 16-18 tahun.

2.Mencuci Tangan
Kuman meningitis dapat menyebar dengan melalui udara dan barang yang telah disentuh orang yang telah terkena infeksi meningitis. kemudian kuman tersebut dapat menempel di tangan dan berakhir di hidung atau mulut. Jadi, sebelum atau sesudah memegang sesuatu segera cuci tangan yang bersih.

3.Jangan Berbagi
Berbagi kepada sesama itu yang selalu diajarkan oleh orangtua kita. Namun, untuk berbagi peralatan secara bersama seperti gelas, piring, garpu/sendok atau sikat gigi itu termasuk ide buruk. Cara seperti itu akan mudah terkena infeksi.

4.Bersih-bersih
Bakteri yang menyebabkan meningitis tidak akan tinggal lama di permukaan, sedangkan virus dapat bertahan untuk sementara waktu. Jadi rajinlah untuk bersih-bersih di rumah, Lap permukaan dengan menggunakan desinfektan untuk dapat membunuh kuman.

5.Bersin di lengan atau tisu
Setiap kali orang yang telah terinfeksi batuk atau bersin, pasti akan mengirimkan tetesan bakteri meningitis atau virus lainnya ke udara. Siapa saja yang berada di jalur kuman yang terbang ini dapat terinfeksi. Jadi, apabila Anda bersin atau batuk ke lengan baju, tisu atau kain kecil (selampe).

6.Tanyakan Antibiotik
Antibiotik dapat mencegah bakteri meningitis. Tanyakan pada dokter karena pemberian antibiotik harus sesuai dengan anjurannya. Obat tidak akan bisa bekerja untuk virus meningitis.

7.Makan-makanan Sehat
Konsumsilah makanan yang bergizi dan kaya vitamin yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda agar terhindar dari penyakit.

8.Istirahat yang cukup
Bagi Anak yang kurang tidur akan membuat tubuhnya lebih sulit melawan kuman. Anak butuh 8 sampai 9 jam untuk tidur semalam agar tubuh bugar.

9.Hindari Tembakau dan Alkohol
Ajarkan anak-anak Anda untuk menjauh dari hal yang buruk ini. karena jika tidak, salah satu efeknya adalah dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh mereka. Berada di sekitar lingkungan yang terdapat asap rokok dapat meningkatkan kemungkinan anak Anda terkena meningitis dan menyebar ke orang lain. Penggunaan alkohol terutama minuman keras juga dapat membuat anak lebih mungkin terkena meningitis dan infeksi yang lainnya.

10.Jauhkan tangan dari wajah
Mata, hidung, dan mulut merupakan pintu masuk yang sangat mudah bagi bakteri dan virus yang dapat menyebabkan meningitis. beritahu kepada Anak Anda ntuk menjauhkan tangannya dari wajah. Selain itu, untuk tidak menggigit kuku, menggosokkan matanya atau memegang hidungnya.

Selasa, 24 Oktober 2017

Penggunaan Antibiotik Harus Anjuran Dokter

Antibiotik harus anjuran dokter, antibiotik sering kali penggunaannya dianggap sebagai obat pemungkas, termasuk bagi masyarakat yang ada di negara-negara maju seperti di Inggris. Memang benar, untuk dapat mengobati infeksi bakteri yang cukup serius, sepeti meningitis, pneumonia dan keracunan darah (sepsis dan septicemia) penggunaan antibiotik sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi. Namun, dengan banyak kesempatan yang ada, ternyata antibiotik juga sering sekali digunakan untuk mengobati penyakit seperti batuk, sakit telinga maupun radang tenggorokan yang sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya tanpa harus menggunakan antibiotik.

Penggunaan Antibiotik Harus Anjuran Dokter

Sementara itu, antibiotik dapat mengatasi infeksi meningitis selain dengan cara imunisasi. Dalam penyalahgunaan antibiotik ini akan menyebabkan resistensi, sehingga obat-batan tersebut tidak dapat lagi digunakan untuk menyembuhkan peyakit. Ada sekitar 5.000 orang di Inggris yang meninggal dunia di setiap tahunnya, akibat antibiotik tidak dapat lagi menyembuhkan penyakit akibat dari bakteri. Empat dari 10 kasus yang terjadi karena infeksi E.coli dalam darah tidak dapat disembuhkan lagi dengan antibiotik biasa. Penggunaan antibiotik harus anjuran dokterOleh sebab itu, dari para ahli memperkirakan bahwa resistensi antibiotik akan membunuh lebih banyak orang daripada gabungan penyakit kanker dan diabetes dalam waktu hanya 30 tahun.

Kepala Petugas Medis di Inggris yakni Profesor Dame Sally Davies mengatakan, bahwa telah memperingatkan bahwa resistensi ini akan membuat pembedahan-pembedahan, sama halnya seperti operasi Caesar atau perawatan penyakit kanker, akan menjadi berisiko tinggi, bahkan bukan hal yang yang tidak mungkin mengarah pada akhir dari pengobatan modern. Antibiotik harus anjuran dokter tidak sembarang minum.

Oleh sebab itu, dari Departemen Kesehatan Inggris baru-baru ini mengadakan kampanye ‘Keep Antibiotics Working’, kampanye yang berlangsung selama delapan minggu ini, dengan tujuan untuk memperingatkan kepada masyarakat bahwa mengkonsumsi obat-obatan yang tidak dibutuhkan akan menempatkan dirinya sendiri pada infeksi yang lebih parah dan lebih lama lagi, seperti infeksi meningitis.

Kampanye tersebut juga akan disiarkan dengan melalui media televisi dan berbagai selebaran ini, untuk mengingatkan masyarakat umum untuk menggunakan antibiotik karena memang disarankan langsung oleh dokter, tidak menyimpan berbagai macam obat-obatan untuk dapat digunakan sewaktu-waktu, tidak berbagi obat dengan orang lain dan mempercayai dokter ketika mereka mengatakan bahwa antbiotik tidak dibutuhkan.

Depatemen Inggris yakni Profesor Paul Cosord memaparkan, bahwa pada BBC pada umumnya kita tidak membutuhkan antibiotik. “Untuk umumnya penyakit yang menyerang akan sembuh dengan sendirinya karena kekebalan tubuh kita sendiri,” imbuhnya.

Pasien yang memeriksakan kesehatannya seharusnya tidak mengharapkan diberi antibiotik dari dokter. Profesor Cosford justru menyarankan agar para pasien harus lebih banyak beristirahat, mengonsumsi cairan dan apabila dibutuhkan, menggunakan paracetamol untuk dapat menurunkan demam dan menghilangkan rasa nyeri.

“Bila antibiotik benar-benar dibutuhkan, pastinya dokter akan memberi tahu dan menganjurkannya,” lanjut profesor Cosford.

Salah seorang dokter dari University College London Hospitals yakni Dokter Chris Van Tulleken menerangkan, bahwa pekerjaaannya itu membuatnya dapat menyaksikan sendiri apa yang akan terjadi ketika antibiotik tidak bekerja. “Sangat Menakutkan sekali,” ungkapnya. “Antibiotik bukan hanya penting untuk mengobati infeksi serius saja, tetapi juga dibutuhkan sekali untuk melengkapi pegobatan lainnya, seperti halanya untuk melakukan kemoterapi.”

Lanjut dokter Van Tulleken menjelaskan bahwa masyarakat umum juga memiliki peran penting untuk dapat mengatasi masalah resistensi antibiotik. Sebagai dokter kita sering kali diminta resep untuk membuatkan resep antibiotik oleh pasienya sendiri, yang berpikir bahwa mereka akan sembuh dengan menggunakan antibiotik. Padahal kenyataan yang sebenarnya adalah bahwa antibiotik tidak selalu dibutuhkan oleh tubuh meski dalam keadaan sakit sekalipun.

Senin, 23 Oktober 2017

Kasus Meningitis dan Flu Burung Pertama di Indonesia

Meningitis dan flu burung, ternyata pasien dengan kasus meningitis dan flu burung yang pertama kalinya terjadi di Indonesia bahkan kasud kedua di dunia berada di Desa Pasirhalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat pada tahun 2006 yakni dr Yudhi Prayudha menjelaskan, bahwa MK yang berusia 65 tahun, telah dinyatakan positif terjangkit virus H5N1. Karena diduga kuat bahwa Virus H5N1 ini menjadi penyebab penyakit radang selaput otak atau biasa dikenal dengan meningitis yang diderita MK.

Kasus Meningitis dan Flu Burung Pertama di Indonesia

Menurutnya, kasus MK ini merupakan pertama kali terjadi di Indonesia, meningitis dan flu burung. Kasus yang serupa juga pernah terjadi sebelumnya di Thailand. Dapat dikatakan ini ialah kasus kedua yang ada di Asia atau bahkan di dunia,” imbuhnya. 

Namun, dr Yudhi belum memastikan secara uji klinis, apakah penyakit meningitis yang diderita oleh MK disebabkan oleh virus flu burung (Avian influenza/AI)atau bukan. Akan tetapi, diduga kuat mengarah ke sana juka dilihat dari kondisi MK yang tidak sadarkan diri sebab meningitis dan MK dinyatakan positif telah terjangkit H5N1. kemungkinan meningitis dan flu burung menyerangnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) menghimbau kepada masyarakat agar jangan resah. “Kasus yang seperi ini sangat jarang terjadi. Oleh sebab itu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Yang terpenting adalah masyarakat harus memperhatikan cara-cara menjaga kebersihan dan penanganan unggas dengan baik dan benar. Agat tidak terjadi kasus meningitis dan flu burung.

Pada saat itu di Jawa Barat telah tercatat 24 orang dan 19 orang diantaranya itu langsung meninggal dunia. dengan jumlah itu tersebar di 10 Kabupaten.Kota. sedangkan untuk di Kabupaten Bandung sendiri, MK merupakan kasus positif keempat.

Berdasarkan dari laporan “PR’ pada saat itu, kasus pasien positif yang terjangkit flu burung di Jawa Barat tersebut yaitu di Kabupaten Bekasi tiga orang dan ketigannya meninggal dunia. ada sebanyak lima orang di Kota Bekasi, empat diantaranya itu meninggal dunia. satu orang meninggal di Kabupaten Bogor. Dua pasien di Kota Depok Meninggal Dunia. tiga dari empat pasien yang terjangkit virus H5N1 di kota Bandung meninggal dunia. Di Kabupaten Sumedang satu pasien, di Kabupaten Indramayu dua dari tiga meninggal dunia. Di Kabupaten Garut dua dari tiga pasien meninggal dan di Kabupaten Tasikmalaya satu pasien meninggal dunia.

Faktor Kesamaan Penderita
Menurut dari Kadinkes terdapat tiga faktor kesamaan di antara penderita flu burung di Jawa Barat. Untuk yang pertama secara sosial ekonomi para penderita dari kalangan menengah dan menengah ke bawah. Sedangkan yang kedua, tidak terjadi di dekat peternakan ayam berskala besar dan yang ketiga, unggas yang positif selalu jenis ayam buka ras (buras).

Berbeda dengan pernyataan dari Dinas Kesehatan Jawa Barat, hasil penelitian dari Dinas Peternakan terhadap unggas Kampung Babakan Cinta Pasirhalang, justru hasilnya negatif. Dalam pengambilan sampel telah dilakukan secara langsung dari lingkungan rumah tinggal MK.pemeriksaan tersebut dilakukan di Laboratorium, bukan berupa rapid test yang dilakukan di lapangan, sehingga hasilnya itu lebih akurat lagi.

Teratasi
Dalam melihat perkembangannya itu, pegamatan “PR” di beberapa media yang ada, bahwa virus V5N1 saat ini sudah teratasi. Meski sudah banyak memakan korban, namuan dari satuan penanggulangan flu burung akhirnya dapat mengatasi wabah virus ini.

Masyarakat diedukasi agar dapat melakukan berbagai pencegahan termasuk hidup sehat dan cara memasak unggas dengan benar dan lain sebagainya. Hingga kini virus masih dapat terkendalikan dan tidak luas peyebarannya.

Kamis, 19 Oktober 2017

Hubungan Antara Tipes dan Meningitis

Tipes dan Meningitis, Tipes dan meningitis adalah nama dua penyakit tapi memiliki kesamaan, sama-sama dapat menyerang otak. Salah satunya penyebabnya itu karena infeksi bakteri. Makanan yang terkonsumsi juga tidak luput dari bakteri. Dan bahkan, makanan juga dapat menjadi penyebab hingga timbulnya penyakit ini. banyak kasus yang terjadi pada anak-anak yang berusia lima tahun lebih banyak yang menderita penyakit tersebut.


Hubungan Antara Tipes dan Meningitis

Penyakit tipes ialah penyakit yang masih berhubungan dengan gejala demam dalam jangka panjang, bisa berkisar selama tujuh hari dan bahkan sampai satu bulan lebih. Sebenarnya penyakit ini timbul dikarenakan ada suatu bakteri yaitu Salmonella Typhi, dimana virus ini dapat masuk ke dalam tubuh dengan mudah melalui berbagai media seperti makanan, minuman, pakaian, udara, peralatan makan dan lain sebagainya. Sehingga adanya hubungan antara tipes dan meningitis.

Kemudian bakteri yang masuk tersebut dengan melalui makanan biasanya terjadi di tahap awal akan menyerang sistem pencernaan dan di tahap selanjutnya dapat beranjak pada organ ataupun pembuluh darah. Penyakit tipes yang seperti inilah yang dapat membahayakan. Membuat pederitanya sangat menderita karena gejala dan efek yang ditimbulkan sangat mengganggu. Gejala tipes seringkali mirip dengan penyakit lainnya, hubungan antara tipes dan meningitis yang gejalanya sama-sama mengalami flu/pilek.

Berikut dibawah ini adalah efek yang ditimbulkan dari penyakit tipes:

1.Mengarah pada meningitis
Tadi kita sudah sedikit membahas hubungan antara tipes dan meningitis. dimana penyakit tipes dapat mengganggu cairan dan selaput otak yang dapat menyerang susmsum tulang belakang sehingga sistem koordinasi syaraf pusat akan terganggu, oleh sebab itu si penderita penyakit tipes terkadang emosi dan pikirannya tidak stabil. Jika seperti itu terus lama kelamaan akan mengarah pada penyakit meningitis yaitu salah satu penyakit dengan permasalahan syaraf.

2.Menimbulkan Infeksi dan Peradangan
Dalam waktu jangka panjang jika tipes dibiarkan begitu saja dapat menimbulkan infeksi serta peradangan pada otot-otot vital seperti jantung, otak dan bagian lainnya sehingga jika tidak ditangani dengan segera keadaan si penderita akan semakin memburuk.

3.Terjadi Anemia
Salah satu efek yang akan ditimbulkan dari penyakit tipes adalah terjadinya kurang darah, hal ini terjadi karena adanya pendarahan Gatrointestial dengan gejala mual, muntah-muntah, pusing dan sakit perut yang parah. Untuk gejala yang umumnya itu adalah menghitamnya kotoran (Tinja). Dengan kondisi yang terus menerus seperti itu akan membuat penderita mengalami kekurangan zat besi untuk pasokan sarah merah.

4.Rusaknya Usus
Efek yang berbahaya dari penyakit tipes ini adalah rusaknya usus yang ditandai dengan usus yang berlubang, gejalanya sering mual-mual, sakit perut yang berkepanjangan dan sering munta-muntah. Pada umumnya gejala akan muncul pada minggu ke-3 jika penyakit tidak juga diobati.

Rabu, 18 Oktober 2017

Pengaruh Radang Tenggorokan terhadap Meningitis

Pengaruh radang tenggorokan, Radang tenggorokan merupakan penyakit yang kedengarannya sangat sepele di telinga kita. Penyakit yang sering menyerang anak-anak maupun dewasa ini pada umumnya sering dianggap remeh. Dimana sebuah kondisi yang bisa saja menyebabkan penderitannya itu merasakan sakit terutama pada saat menelan dan menyebabkan rasa ketidaknyamanan. namun, bukan hanya saja rasa nyeri dan ketidaknyamanan saja yang dapat ditimbulkan akibat dari terkenanya radang tenggorokan. Perlu Anda ketahui, saat anda mengalami sakit saat menelan dan terkena radang tenggorokan maka akan mendapatkan risiko besar hingga mematikan yakni terkena meningitis.

Pengaruh Radang Tenggorokan terhadap Meningitis

Pengaruh radang tenggorokan adalah salah satu infeksi yag umum yang dapat diobati dengan menggunakan beberapa cara pengobatan rumah. Namun, jika hal tersebut tidak diperhatikan dengan baik, tenggorokan yang tidak diobati pastinya akan menyebabkan terjadiya risiko kesehatan lainnya. Radang tenggorokan disebabkan karena infeksi oleh bakteri yang disebut dengan streptokokus. Dari bakteri inilah yang menyebabkan infeksi faring dan amandel. 

Jika sakit radang tenggorokan tidak segera diobati untuk sementara waktu, maka akan banyak komplikasi kesehatan yang dapat terjadi. Seseorang mungkin akan menderita gejala yang lebih parah lagi jika radang tenggorokan tidak segera diobati, pengaruh radang tenggorokan akibat meningitis yang mematikan.

Meningitis ialah salah satu jenis penyakit yang tergolong membahyakan hingga dapat menyebabkan kematian. Dimana kondisi yang seperti ini terjadi akibat peradangan yang terjadi pada selaput saraf otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit meningitis dapat dikenali dengan melalui beberapa gejala umum seperti sakit kepala, pilek, demam, kaku leher, batuk, dan radang tenggorokan.

Menurut pendapat dari beberapa medis ternama dalam kurun waktu 24 jam, tingkat keparahan meningitis dapat langsung meningkat. Sehingga, banyak kasus yang ditemui mengalami kematian akibat dari penyakit meningitis yang tidak segera ditangani dengan cepat dan tepat. Sehingga, jika mengalami radang tenggorokan, maka segeralah periksa ke dokter agar menadapatkan penanganan yang tepat.

Sebab, radang tenggorokan adalah salah satu gejala dan penyebab meningitis. Dimana, bakteri yang menginfeksi tenggorokan jika terus dibiarkan begitu saja maka akan terus menjalar ke organ tubu lainnya. Sehingga, bakteri ini bisa sampai ke selaput otak yang dapat menyebabkan meningitis yang sangat mematikan. Dan bahkan menurut data WHO kasus kematian yang diakibatkan oleh penyakit ini telah mencapai 80 persen.

Bagi Anda yang mungki ada yang sedang mengalami radang tenggorokan yang disertai dengan adanya gejala seperti sakit saat akan menelan sesuatu, demam, sakit kepala, suara serak dan batuk. Sebaiknya, harus segera lakukan pengobatan. Jangan sampai aggap remeh penyakit ringan itu, kerena jika tidak seperti itu justru akan meninbulkan ancaman kematian bagi Anda.

Tetapi tidak perlu merasa khawatir, karena saat ini Anda masih bisa sembuh dari radang tenggorokan secara tuntas tanpa terkena serangan penyakit meningitis. Yaitu dengan melakukan pengobatan kesehatan ke dokter, menjalani perawatan sesuai anjuran dokter, konsunsi makanan yang bergizi, minum air putih yang banyak, olah raga istirahat yang cukup, minum obat sesuai dengan ajuran dokter dan masih banyak lainnya.

Selasa, 17 Oktober 2017

Kebiasaan Ngupil Bisa Akibatkan Meningitis

Ngupil Bisa meningitis, Pada tahun di 2016 lalu, pernah terjadi kasus Mahmudi usia 38 tahun yang berasal dari Kabupaten Pali, yang mengalami penyakit di bagian hidung dan mulutnya. Awalnya itu bermula dari kegiatan ngupil dan mencabut-cabut bulu hidung. Sehingga, awal mulanya dia mengalami pilek hebat, kemudian lama-kelamaan keluar darah dan nanah dari dalam lubang hidungnya itu. Seorang dokter kesehatan ahli THT yakni Dr Erich Voigt dari New York menjelaskan, bahwa menurut dari sisi kesehatan penyebabnya itu bemula dari keganasan bakteri yang bernama Staphylococcus Aureus. Dimana bakteri ini sebenarnya berada di luar hidung masih di sekitar hidung yang hidup seperti radikal bebas. Namun, tidak dapat masuk karena ketahanan daya tubuh kita dan bulu hidung yang memang berfungsi untuk menghambat masuknya bakteri.

Kebiasaan Ngupil Bisa Akibatkan Meningitis

Namun, saat seseorang sedang ngupil sekaligus mencabut bulu hidung, maka akan mudahnya terjadi abrasi di sekitar hidung, dan dari abrasi inilah yang sebenarnya disebabkan oleh Staphylococcus Aureus, yang masuk secara bersamaan kita ngupil. Jika saat itu tangan kita dalam keadaan kotor atau sedang tidak tidak berada di sekitar tempat yang kotor, maka bakteri yang lain pun akan mengikuti Staphylococcus aureus. Ngupil bisa meningitis dan lainnya, itulah akibatnya.

Dengan begitu, sama saja membuka peluang untuk penyakit lainnya seperti kulit yang menyebabkan nanah dan koreng di dalam lubang hidung. Perlu juga untuk diketahui bahwa luka yang diakibatkan bakteri tersebut sulit untuk disembuhkan karena pada areal hidung memang selalu lembab. Dikhawatirkan bakteri yang masuk karena ngupil bisa meningitis.

Hidung memiliki kepekaaan tersendiri terhadap rangsangan yang diperoleh dari luar, sehingga mudah teriritasi oleh bahan-bahan yang dapat memicu seperti bahan kimia, bau-bauan, polusi udara, atau zat uang dapat memicu alergi yang lainnya. Oleh sebab itu, jangan kebiasaan ngupil karena ngupil bisa meningitis, kanker pathogen dan akibat teringan sering ngupil adalah pilek biasa. saat hidung sudah teriritasi maka akan timbul rasa gatal, bersin-bersin dan bahkan mengarah kea rah gejala flu dan penyakit aneh seperti yang dialami oleh Mahmudi, yang sudah sampai terkena kanker.

Seperti yang telah diungkapkan oleh dr Zamir yang didampingi Hasbiallah Yusup dari Puskesmas Talang Ubi yang datang memeriksa kondisi Mahmudi pada saat itu menyebutkan, bahwa penyakit yang diderita Mahmudi diduga kuat akibat kanker.

Sementara itu, dari Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pali dr Eni Zatila MKM mengatakan bahwa pihaknya telah siap untuk memberikan fasilitas perobatan Mahmudi.

Ada bahaya ringan dan bahaya berat yang akan dialami oleh orang-orang yang memiliki kebiasaan ngupil, adalah sebagai berikut dibawah ini:

1.Mudah terkena Pilek, seseorang yang memiliki kebiasaan ngupil akan mudah terserang virus. Terutama virus flu yang mudah tertular dengan melalui udara dan banyak cara lainnya. salah satunya itu dapat ditularkan oleh diri sendiri melalui tangan yang kotor. Bila terkena infeksi flu, biasanya akan berlanjut sampai ke gatal-gal pada hidung, radang tenggorokan, bersin-bersin dan pada akhirnya terserang flu-pilek. Penyebabnya dari tangan yang tidak bersih (tidak higienis) dapat menjadi medium infeksi pada rongga hidung.

2.Bulu atau rambut hidung rontok, rambut silia pada hidung yang berfungsi untuk menyaring debu, bakteri dan virus pathogen, serta benda-benda asing yang masuk ke dalam rongga hidung. Tanapa adanya silia semua jenis penyakit pathogen yang menyebar dengan melalui udara dapat masuk dengan leluasa ke dalam tubuh. Masuknya jari saat ngupil ke rongga hidung akan berisiko bisa merontokkan silia tersebut. hal itu sangat berbahaya. Tanpa adanya silia sebagai filter alami maka virus dan bakteri dengan mudahnya masuk ke dalam tubuh.

3.Koreng atau infeksi hingga kanker, penyakit ini yang tadi dialami oleh Mahmudi. Bermula dari kebiasaannya ngupil dan mencabut bulu hidung. Sehingga mengalami pilek hebat, namun lama kelamaan hidungnya mengeluarkan darah dan nanah.

4.Meningitis, hati-hati pada saat ngupil, karena bila terlalu dalam mengorek akan menyentuh sinus sampai pada bagian dalam yang berdekatan dengan otak. Di dalamnya terdapat tulang yang disebut dengan sebagai tulang ethmoid yang memisahkan hidung dan otak. Jika pada saat ngupil tidak dilakukan dengan hati-hati, maka akan menusuk tulang ini. akibatnya cairan pada otak akan bocor dan dapat menyebabkan penyakit meningitis, yaitu radang selaput pelindung sistem syaraf pusat.

5.Kematian, jika kebiasaan ngupil sudah terlalu sering dan menjadi sebuah hobi, ada satu akibat besar yang akan diperoleh seseorang tersebut yakni kematian. Karena sudah terlalu meradangnya sakit yang diderita oleh seseorang tersebut sehingga tidak dapat tertolong.

Senin, 16 Oktober 2017

Virus Meningitis Buat Wajahnya Menakutkan

Virus meningitis, Meningitis atau radang selaput otak yang dapat disebabkan oleh virus, bakteri dan jamur. Penyakit meningitis juga merupakan penyakit yang sangat membahayakan. Selain itu, dapat mengakibatkan kecacatan dan kematian bagi penderita. Infeksi ini juga dapat menyebabkan penderitanya itu mengalami kecacatan. Contohnya saja seperti yang dialami oleh wanita ini asal Inggris. Tammy Saunders yang saat itu masuk usia ke 34 tahun, harus kehilangan hampir dari separuh wajahnya akibat meningitis septicaemia, keracunan darah pada saat bakteri meningitis berkembang biak tanpa dapat dikontrol dalam darah.

Virus Meningitis Buat Wajahnya Menakutkan

Semua itu terjadi berawal pada saat perayaan hari raya beberapa tahun lalu. Di masa seharusnya ia berkumpul bersama-sama dengan keluarga dan temannya, ia sudah mulai merasa tidak enak badan. Tammy semula menduga ia hanya terkena kuman. Namun, pada saat itu ia tidak sadar virus meningitis telah menyerangnya. Setelah dua hari kemudian, dia benar-benar merasa sakit sampai tidak bisa untuk makan dan kaki serta bibirnya pun mati rasa. Wanita yang sebelumnya itu bekerja di salah satu perusahaan  garmen wanita itu, harus dilarikan ke rumah sakit yang ada di Colchester.

Dokter menyatakan bahwa penyakit yang dialaminya itu cukup serius, karena didapati ada virus meningitis. Akan tetapi, septikemia meningkokus sangat jarang sekali terjadi pada orang dewasa, sebab biasanya banyak terjadi pada anak-anak dan butuh 10 hari untuk melakukan diagnosa.

Pada saat itu juga, kerusakan akibat dari infeksi tersebut telah menghancurkannya. Sekitar 10 hari kemudian Tammy sudah sadar dan ia pun harus menjalankan cuci darah akibat gagal ginjal yang dialaminya, sementara itu anggota tubuhnya pun telah lumpuh dan membengkak 2 kali lebih besar dari ukuran normalnya.

Sedangkan, di daerah sekitar mulut dan hidungnya pun telah menghitam, seolah-olah dia terkena radang beku. Pada akhirnya dokter pun harus membuang bagian tersebut,

“Tentunya hal tersebut membuatnya kecewa ketika pertama kali harus melihat wajah saya di cermin, saya tidak sangka itu adalah saya, kenangnya. Tapi saya bertekad untuk selalu berpikir positif karena saya bersyukur masih tetap diberikan kehidupan,” ungkapnya.

Butuh waktu lebih dari dua bulan sebelum ia menyadari bahwa nekrosis atau kematian jaringan telah terjadi dan jaringan yang sudah mati tidak akan bisa untuk bergenerasi lagi. Kemudian, selama Tammy dirawat di rumah sakit dia berada dalam pengawasan Peter Dziewulski, seorang konsultan plastik dan ahli bedah rekontruksi di Rumah Sakit Broomfield, Chemsford, Inggris.

Pada akhirnya, dokter yang ahli pada bidangnya itu pun melakukan operasi “penutup lokal” pada bagian pipinya Tammy yang direposisi untuk menutupi rahang atas yang terbuka. Selain itu, demi kesembuhan pada diri Tammy, ia juga melakukan cangkok kulit pada kaki dan lengannya. Untuk operasi lebih lanjut, termasuk satu yang dilakukan untuk membentuk kembali hidungnya akan dilanjutkan.

Luasnya kerusakan pada jaringannya yang telah rusak seperti itu hingga ke tulang di beberapa tempat, mengartikan bahwa Tammy harus belajar berjalan kembali dan hanya memiliki mobilitas yang terbatas.

“Hal itu yang lebih mengganggu saya lebih dari apa yang terjadi pada wajah saya ini, wajah saya merupakan hal estetika. Saya masih bisa bernapas dan makan. saya sering lupa bagaimana penampilan saya, tetapi ketika orang lain menatap wajah saya, itulah yang membuat saya mengingat apa yang sudah terjadi pada diri saya,” tuturnya. Pada sebelum penyakit meningitis ini menyerang, wanita ini memiliki hobi menari dan tergolong wanita yang kreatif.

Sabtu, 14 Oktober 2017

Dikira Sakit Kepala Biasa Ternyata Meningitis

Ternyata meningitis, Ada seorang suster bernama Dianne Woodford saat di identifikasi penyakit, dia mengira penyakit yang dideritannya akan lebih baik dibanding orang lain. Namun, memang tidak ada seorang pun yang sempurna, dikira hanya sakit kepala biasa. Dianne ternyata terkena penyakit meningitis dan sampai kedua matanya tidak dapat melihat (buta). Perkiraan Sembilan tahun yang lalu di tanggal 22 Agustus, Dianne telah terserang oleh bakteri meningitis, bentuk infeksi yang dirasakan parah dan dapat merusak saraf dan otak

Dikira Sakit Kepala Biasa Ternyata Meningitis

Dia mengira selama ini hanya sakit kepala biasa saja, ternyata meningitis. ketidaksukaannya pada cahaya juga dianggap hal yang biasa-biasa saja. namun kenyataannya penyakit itu turut menyerang pada penglihatan ibu dari tiga anak ini.

“Awalnya saya ingat kembali ke rumah usai jam makan siang, tiba-tiba kepala nyeri sekali. Saat itu saya hanya mengira butuh tidur sebentar saja untuk dapat menghilangkan sakit kepala tersebut, tidak pernah berpikir yang macam-macam, hingga pada akhirnya ternyata meningitis yang menyerang saya,” ungkap Dianne.


Selain itu, lanjut dia, saya merasa dari hari ke hari kondisi semakin tidak membaik dan mengira saya terserang flu. Ketiga anak saya bernama Ella, Joe dan Jamie. Jamie yang pada saat itu masih balita, jadi saya harus menidurkannya dan meminum beberapa jumlah obat sebagai penghilang rasa sakit. Lalu, saya berbaring di sofa dan meminta Ella untuk membangunkannya jika Jamie sudah terbangun. Dianne dengan suaminya sudah lama bercerai.

Namun, suatu ketika saat Ella hendak membangunkan ibunya beberapa jam kemudian Dianne malah pingsan. Itu merupakan hal yang mengerikan bagi Ella. setelah itu Ella keluar memanggil tetangganya dan menelpon ambulans. Para medis dengan segera memberikan antibiotik, kemudian membawanya ke Hull Royal Infirmary. 

Dannie mengingat, bahwa pada saat itu dirinya koma selama 24 jam. Setelah melakukan scan otak dan tes fungsi lumbal, dimana cairan tulang belakang diuji untuk mengkonfirmasi dugaan meningitis. Dokter berusaha melakukan semuanya untuk bisa melawan infeksi dalam tubuh Dianne dan berusaha menurunkan radang otaknya.

“Pada keesokan harinya, saat itu saya benar-benar mengerikan, namun masalah yang sebenarnya adalah ketika pada saat membuka kedua mata semuanya terlihat kabur,” terang Dianne.

Dokter menjelaskan kepada Dianne, bahwa bakteri telah bersarang di pembuluh darah halus yang terkait di retina. Pada sistem kekebalan tubuhnya itu telah mencoba untuk membersihkan infeksi, namun telah terjadi peradangan di otaknya dan pendarahan yang merusak secara permanen pada sel-sel di retinanya tersebut. Dan dapat mengoperasi Dianne untuk mencoba menghentikan pendarahan lanjutan. Namun, harapan besar untuk penglihatannya kembali normal sangat minim sekali. 

Meskipun Dianne telah menjalankan 12 operasi, doketr tidak mampu untuk menyelamatkan penglihatan Dianne. Dianne pun mengalami kebutaan. Kesempatan untuk melihat orang-orang terdekat, menikmati berbagai kegiatan, dan hal lainnya sudah tidak bisa lagi dilakukan olehnya.

Setahun setelah penyakitnya itu, Dianne akhirnya memutuskan untuk mendirikan badan amal karena ia merasa bahwa ia ingin memberikan tunanetra lainnya kesempatan untuk tidak hanya bisa bertemu dengan orang lain yang sebayanya saja, melainkan keluar dan ikut menikmati berbagai kegiatan bersama orang-orang. Artinya mereka para tunanetra juga bisa melakukan banyak hal yang bermanfaat seperti berlayar, olah raga memanah dan menembak, mengikuti kelas seni atau hal lainnya.

Lalu, empat tahun kemudian, badan amal yang didirikan oleh Dianne semakin mapan. “Hidup ini banyak macamnya, terkadang sangat menantang, terkadang juga tidak, tapi setidaknya saya kini merasa memiliki kehidupan baru,” tutur Dianne.