Laman

Tampilkan postingan dengan label Anda. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Anda. Tampilkan semua postingan

Jumat, 17 November 2017

Waspadai Meningitis Mengintai Perjalanan Anda

Meningitis mengintai, Kabar duka meninggalnya artis sekaligus komedian terkenal yakni Olga Syahputra pada beberapa tahun yang lalu meninggalkan sedih yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan dan menggemparkan dunia hiburan serta para netizen di Indonesia. Pada saat itulah masyarakat sudah tidak asing lagi mendengar penyakit yang diderita Olga, Meningitis. Selama ini penyakit meningitis menyerang dengan gejala yang tidak mengkhawatirkan, jadi sering sekali penderita hanya merasakan batuk dan flu biasa. Sehingga, ketika penyakit itu sudah parah penangannya pun terbilang telat.

Waspadai Meningitis Mengintai Perjalanan Anda

Meningitis merupakan penyakit yang cukup membahayakan, dimana penyakit ini ialah adanya peradangan dan infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri di meninges. Meninges ialah selaput pelindung otak yang dapat melindungi sistem saraf pusat dan sumsum tulang belakang pada tubuh manusia. Meningitis mengintai dimana saja, saat Anda sedang berbicara dengan teman, sering makan dan minum berbarengan, berkunjung ke luar negeri dan masih banyak lainnya.

Nah, yang satu ini kemungkinan besar penyebab meningitis mengintai seseorang, pergi ke luar negeri. Banyak tujuan ke luar negeri seperti studi, berkunjung ke keluarga, berwisata, bekerja, melaksanakan ibadah haji dan umrah. Pergi ke luar negeri merupakan hal yang sangat menyenangkan. Tapi perlu waspadai meningitis mengintai perjalanan Anda. Sebab, penyakit yang ada di luar negeri terkadang sangat membahayakan keselamatan seseorang. Penyakit bahaya yang ada di luar negeri contohnya saja seperti flu hongkong, flu babi, hingga penyakit meningitis. 

Meningitis nama terakhir yang tadi di sebutkan sangat berbahaya bila tidak segera ditangani dengan cepat dan tepat. Meningitis ialah radang selaput otak yang banyak mewabah di Benua Afrika. Agar memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai meningitis, Inilah beberapa gejala penyakit meningitis seperti demam tinggi, sakit kepala, muntah, kejang, sensitif tehadap cahaya terang dan suara yang keras, leher kaku dan nyeri.

Maka dari itu, sebelum pergi ke luar negeri sudah seharusnya suntik meningitis, agar dapat terhindar dari berbagai penyakit yang membahayakan terutama meningitis ini. Namun, jika di dapati gejala-gejala tersebut segeralah periksa ke dokter. Penyakit meningitis bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat, dapat menyebabkan kecacatan, tuli permanen atau bisa juga dapat menimbulkan hal lainnya.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat berpergian ke luar negeri yaitu melakukan vaksinasi meningitis, sebab dengan cara itu dapat mengurangi risiko tertularnya penyakit meningitis. jika memungkinkan Anda membawa peralatan makan sebaiknya bawalah dan gunakan untuk pribadi tidak bersama-sama. Sebab virus seperti meningitis ini mudah sekali menyebar dengan melalui air liur, bersin atau dahak. Jadi jika pergi ke daerah yang terkena wabah meningitis, wajib membawa peralatan makan dan minum sendiri akan lebih aman dibandingkan dengan menggunakan alat makan yang sudah dipakai banyak orang.

Selain itu, Anda juga perlu mencari berbagai informasi mengenai wabah meningitis di daerah yang akan Anda kunjungi. Misalnya saja Anda akan melaksanakan ibada haji atau umrah di tanah suci, Arab Saudi. daerah tersebut tentunya risiko penularan meningitis lebih tinggi dibandingkan Malaysia misalnya. Banyaknya warga Afrika yang berangkat haji atau umrah bisa saja membawa virus meningitis.

Menjaga kesehatan itu sangat penting dalam kehidupan. Memiliki tubuh yang sehat suatu hal yang sangat mahal. Bila tubuh Anda sehat, maka risiko tertular penyakit lebih kecil. Kondisi tubuh yang lemah pun dapat memudahkan kuman dan virus masuk ke dalam tubuh. Oleh sebab itu, jagalah kesehatan dengan makan-makanan yang bergizi dan kaya vitamin disertai dengan olah raga dan istirahat yang cukup. Semoga saja dengan cara itu dapat mencegah Anda dari berbagai penyakit, terutama meningitis.

Kamis, 07 September 2017

Menghadang Ancaman Meningitis di Sekitar Anda

Menghadang ancaman meningitis, Penyakit meningitis ini sangatlah berbahaya bagi keselamatan seseorang. Ada sebanyak 50% pasien yang terserang penyakit ini hingga meninggal. Bahkan, ada yang lumpuh, tuli, buta atau mengalami kemunduran mental. Dengan melakukan vaksinasi terbukti efektif. Karena hanya dengan cara itulah meningitis dapat dihindarkan. Apalagi jika dilakukan sejak dini. Belum lama kita membahas penderita meningitis sampai mengalami kebutaan. Awalnya ia sudah putus asa menghadapi hidupnya dengan kebutaan. Sampai pada akhirnya ia menemukan titik terang, dimana ia tetap harus melanjutkan hidupnya dan membangun kembali cita-citanya dengan semangat.

Menghadang Ancaman Meningitis di Sekitar Anda

Meningitis ialah penyakit peradangan pada otak, yang disebabkan oleh virus atau bakteri yang menyerang di selaput otak hingga menyelimuti permukaan otak. Menurut WHO, sudah ada 2 juta lebih anak yang meninggal pada tiap tahunnya akibat dari penyakit ini. Lalu bagaiman untuk dapat menghadang ancaman meningitis?

Masih saja mengalami kesulitan dalam mengahadang penyakit meningitis. Satu dari lima itu kematian pada balita, yang disebabkan oleh penyakit mematikan tersebut. Survey Kesehatan Nasional 2001 telah mencatat, kematian balita yang disebabkan meningitis ini ada di peringkat pertama sekitar 23%, disusul dengan penyakit diare 13%, pada saraf 12%, dan masih banyak lainnya. Sedangkan, dalam penyebaran meningitis terbilang sangat mudah sekali, yakni dengan melalui udara (air bone).

Dimana penyakit meningitis ini dibawa oleh virus H. Influenzae. Sedangkan, sisanya itu oleh bakteri seperti Streptococcus Pneumoniae (pneumococcus) yang paling umumnya itu pada balita dan menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan atas, kemudian masuk ke dalam peredaran darah dan terus mengalir. Adapun bakteri lainnya seperti Listeria Monocytogenes (listeria), bakteri ini ditemukan pada debu dan makanan (keju, hot dog atau sandwich).

Dr. Handiono Pusponegoro, SpA(K) dari Divisi Saraf Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM memaparkan, “Penyakit meningitis memang sangat berbahaya. Bila penyebabnya itu karena bakteri Pnemococcus, 50% meninggal. Kalau pun tidak, pasien tersebut dapat mengalami kelumpuhan, tuli, epilepsy atau mengalami kemunduran mental.”

Proses penyebaran bakteri atau virus dimulai sejak bayi. Gejalanya itu, 62% bayi akan mengalami demam yang disusul dengan hiportemia, sulit untuk minum, diare, sulit pernapasan (sesak), kejang dan ubun-ubun membenjol karena tekanan tinggi dalam kepala. Sedangkan gejala yang dialami pada anak-anak yaitu demam, nyeri kepala dan kesadaran menurun. Sering juga disertai dengan kaku leher. “Untuk fase lanjut, akan berakibatkan kelumpuhan saraf otak, koma, gangguan pernapasan dan denyut jantung,” jelas dr. Hardiono.

Siapa saja yang menunjukkan gejala-gejala diatas, perlu segera melakukan pemeriksaan dengan cek darah, CT scan/MRI. Ynag lebih pentingnya lagi adalah pemeriksaan cairan selaput otak (lumbar puncture), dengan cara pengambilan cairan dari punggung. Pemberian antibiotik dalam waktu maksimal itu selama 6-8 jam, perlu segera untuk dilakukan guna mencegah kerusakan pada otak yang parah.

Waspadalah terhadap lingkungan yang berisiko tinggi terkontaminasi seperti pada tempat penitipan anak dan hunian padat. Berprilaku hidup sehat dengan cara menutup mulut pada saat batuk maupun bersin, hindari mencium bayi dengan mulut, sebelum dan setelah memegang sesuatu biasakan cuci tangan terlebih dahulu, hindari polusi udara dari asap rokok dan asap dapur.  dapatkan info >> haji plus non kuota  |  haji plus non kuota 2018

Pemberian vaksin meningitis untuk usia dibawah ini:

1.Usia 2 sampai 6 bulan; dapat diberikan 4 dosis, jarak dosis pertama dan kedua adalah 4-8 minggu dan demikian dilakukan seterusnya sampai bulan ke-6
2.Usia 7 sampai 11 bulan; dapat diberikan 3 dosis, 2 dosis pertama dengan interval 4 minggu, sedangkan dosis ketiga setelah usia 12 bulan
3.Usia 12 sampai 23 bulan; cukup dengan diberikan 2 dosis saja, dengan interval 2 bulan
4.Usia 2 sampai 9 tahun; cukup diberikan satu dosis saja

Selasa, 13 Juni 2017

Waspada Kosmetik Lama Anda Bisa Jadi Meningitis dan Sejenisnya

Waspada kosmetik lama, Coba Ingat-ingat kembali kapan terakhir kalinya Anda membongkar tas kosmetik dan menyortir peralatan makeup yang sudah lama tidak terpakai? Bahkan menambah koleksi make up yang baru, padahal yang lama saja sudah tidak terpakai lagi dan jumlahnya masih banyak. Itulah kebiaaan yang dilakukan dari sebagian wanita yang hobi mengoleksi make up. Alhasil karena sudah ada yang make up yang baru, make up lama tidak dipakai lagi, sehingga kosmetik pun menjadi kedaluwarsa dan tidak layak lagi untuk digunakan.

Waspada Kosmetik Lama Anda Bisa Jadi Meningitis dan Sejenisnya

Meskipun seperti itu, masih ada saja yang menyimpan bahkan masih menggunakannya tanpa ia sadari akan menimbulkan bahaya yang mengintai dirinya.waspada kosmetik lama Anda bisa jadi meningitis dan sejenisnya. Ada sebuah tes laboratorium yang pernah dilakukan di London ini mungkin akan membuat para wanita yang memiliki kebiasaan menyimpan kosmetik lama setelah mengetahui pasti akan segera menyingkirkan peralatan kosmetiknya yang sudah tidak layak untuk dipakai. Produk makeup yang sudah lama disimpan hingga kadaluwarsa ternyata menyimpan banyak bakteri yang sangat berbahaya, salah satunya yang terdapat pada make up tersebut adanya bakteri penyebab radang selaput otak atau meningitis yang mematikan yaitu enterococcus faecils.

Adapun hadir para peneliti dari London Metropolitan University yang telah melakukan pemeriksaan lima produk kosmetik seperti blush-on, foundation dan lip gloss dan menemukan bahwa semuanya itu menyimpan banyak bakteri yang berbahaya jadi waspada kosmetik lama Anda.

Selain dengan enterococcus faecalis, seluruh peralatan kosmetik yang sudah kedaluwarsa juga menyimpan bakteri yang berbahaya lainnya yaitu eubacterium. Eubacterium adalah yang bisa menyebabkan bacterial vaginosis (ketidakseimbangan floradan bakteri pada Miss V) dan aeronoma, penyebab gastroenteritis dan infeksi yang terjadi pada luka. Tidak hanya itu saja, para peneliti juga menemukan adanya staphlyoccocus epidermidis, bakteri  yang menjadi  penyebab jerawat yang kebal terhadap antibiotik, juga enterobacter yang menyebabkan infeksi saluran lubang hidung a dan pernapasan.

Studi yang dilakukan semata-mata hanya saja ngn mengetes lima produk kecantikan yang dikirimkan oleh wanita dan beauty blogger dari seluruh Britania Raya. Yaitu blush-on, foundation, lipstik, lip gloss dan maskara. Rata-rata produk kosmetik yang diperiksa sudah kedaluwarsa empat hingga sembilan bulan. Untuk mpat produk kosmetik pertama yang disebutkan sebelumnya, setelah dites positif terpapar bakteri enterococcus faecalis.

Alat make up Blush-on yang kita miliki apabila sudah sembilan bulan kedaluwarsa akan mengandung bakteri yang paling banyak, sementara maskara yang telah empat bulan kedaluwarsa berada di urutan kedua. Lip gloss yang sudah berumur satu tahun tapi belum kedaluwarsa tetap saja mengandung bakteri ketiga paling banyak. Lip gloss memang lebih rentan sekali terpapar bakteri karena digunakan pada mulut, dimana banyak bakteri yang berkumpul di situ.

Sementara itu, untuk foundation yang dijadikan sebagai alas bedak yang memiliki kedaluwarsa empat bulan berada di urutan keempat yang menyimpan bakteri yang paling banyak. Sedangkan untuk lipstik yang sudah berumur 10 bulan sejak dibeli, akan mengandung bakteri paling sedikit di antara kelima jenis kosmetik yang diuji tadi.

"Biasanya kebanyakan wanita benar-benar dirinya tidak menyadari bahwa kosmetik mereka tersebut berpotensi mengembangbiakkan bakteri yang mematikan. Penelitian ini juga sungguh mengejutkan kami dan menunjukkan terdapat risiko kesehatan yang cukup tinggi di sini," ungkap Rakesh Aggarwal, CEO Escentual, retailer kecantikan online yang memprakarsai penelitian ini,

Memiliki risiko bahaya tinggi untuk di jauhi . mengurus bayi. Sebab bakteri penyebab meningitis banyak ditemukan dalam beberapa kosmetik yang sudah kedaluwarsa. Di Inggris, Enterococcus faecils sudah tercatat sebagai bakteri yang dapat membunuh lebih banyak pada usia anak-anak di bawah usia lima tahun ketimbang bakteri infeksi lainnya di Inggris.

"Secara keseluruhan  , produk makeup berupa foundation, lip gloss dan lipstick yang ah dites di bawah pengawasan ketat laboratorium positif mengandung enterococcus faecalis. Bakteri tersebut memiliki potensi besar dapat mematikan yang menyebabkan meningitis dan septicaemia adalah salah satu yang paling banyak membunuh bayi-bayi baru lahir," jelas Ahli mikrobiologi Paul Matewele dari London Metropolitan University.

Jadi sangat disarankan, kosmetik yang kira-kira sudah 10 bulan atau setahun lebih tidak dipakai, sebaiknya disingkirkan saja. Pilih dengan cerdas dan bijak dalam membeli kosmetik, pastikan Anda akan memakainya secara rutin sehingga bisa habis pada waktunya. Hilangkan kebiasaan menumpuk kosmetik lama karena bisa sangat berbahaya.


baca juga :
biaya umroh  /   biaya umroh 2018 biaya umroh 2019