Laman

Rabu, 10 Januari 2018

Pemeriksaan Penunjang Meningitis Beragam Cara

Pemeriksaan Penunjang MeningitisMeningitis ialah infeksi cairan otak yang disertai dengan radang sehigga mengenai piameter atau lapisan dalam selapu otak dan arachnoid serta dalam derajat yang lebih ringan megenail jaringan otak dan medula spinalis yang superfisial. Meningitis terbagi menjadi dua golongan yang diikuti berdasarkan perubahan yang terjadi pada cairan otak, yakni meningitis serosa dan meningitis parulenta. Meningitis serosa ditandai dengan beberapa jumlah sel dans protein yang ada dan meninggi dengan disertai oleh cairan serebrospinal dan virus. Penyebab yang sangat sering dijumpai adalah kuman Tuberculosis dan virus. 

Pemeriksaan Penunjang Meningitis Beragam Cara

Pada pemeriksaan penunjang meningitis itu sendiri, Meningitis parulenta atau meningitis bakteri yang merupakan meningitis berjenis akut dan memiliki kemampuan dalam menghasilkan eksudat berupa pus serta disebabkan oleh bakteri spesifik atupun virus. Meningitis Meningcoccus adalah meningitis purulenta yang sangat sering terjadi. Mengenai dengan penularan kuman dapat terjadi dengan mudah, baik secara kontak langsung dengan penderita meningitis.

Selain itu, penularannya juga dapat terjadi karena droplet infection yaitu terkena percikan, dahak, ludah, ingus, cairan bersin dan cairan tenggorok penderita. Sebab semua itu, berasal dari saluran nafas yang merupakan port d’entrée utama pada penularan penyakit ini. Kemudian bakteri-bakteri yang tadi akan terus disebarkan oleh orang lain yang menderita meningitis dengan melalui pertukaran udara dari pernafasan dan sekresi-sekresi tenggorokan, yang masuk dengan cara hematogen atau dengan melalui aliran darah ke dalam cairan serbrospinal dan memperbanyak diri didalamnya sehingga dapat menimbulkan peradangan pada selaput otak dan otak. Semua dapat ditangani dengan pemeriksaan penunjang meningitis.

Penyebab infeksi tersebut dapat diklasifikasikan atas: Pnemococcus, Meningococcus, Staphylococcus, Hemophilus influenza, E Coli dan Salmonella. Dimana penyebab infeksi meningitis itu terbagi juga atas beberapa golong umur, yakni:
1.Neonatus: Eserichia, Listeria monositogenes dan Streptococcus.
2.Anak dengan usia di bawah 4 tahun: Hemofilus influenza, Pneumococcus dan Meningococcus.
3.Anak yang usianya sudah di atas 4 tahun dan orang dewasa: Meningcoccus dan Pneumococcus.

Otak dan sumsum tulang belakang yang sekelilingnya itu diselimuti dengan meninges yang melindungi struktur syaraf yang halus, kemudian membawa pembuluh darah serta sekresi sejenis cairan yakni cairan serebrospinal. Meninges juga terdiri dari tiga lapis:

1.Piameter, yang meyelipkan dirinya itu ke dalam celah otak dan sumsum tulang belakang dan sebagai akibat dari kontak yang sangat erat akan menyediakan darah untuk struktur-struktur ini.
2.Durameter, adalah lapisan yang paling luar yang keras dan padat berasal dari jaringan ikat tebal dan kuat.
3.Arachnois, ini merupakan selaput halus yang memisahkan antara piameter dan durameter

Meningitis pada umumnya itu akibat dari penyebaran penyakit di dalam organ atau jaringan tubuh yang lain.  Misalnya saja seperti penyakit Faringitis, Peneumonia, Tonsilitis, Endokarditis, dan Bronchopneumonia. Di damping itu, penyebaran bakteri atau virus dapat juga secara perkontinuitatum akibat dari peradangan organ atau jaringan yang ada di dekat selaput otak. Misalnya saja seperti Otitis Media, Abses otak, Mastoiditis, Sinusitis dan Trombosis sinus kevernosus.

Penyebaran penyakit dari kuman juga dapat terjadi akibat dari trauma kepala dengan fraktur terbuka atau komplikasi bedah otak, dimana pada invasi kuman-kuman dapat masuk ke dalam ruang subraknoid yang dapat menyebabkan reaksi radang pada pia dan araknoid, CSS (cairan serebrospinal) dan Sistem ventrikulus. Mula-mula pembuluh darah meniangeal yang kecil dan sedang akan mengalami hiperemi, lalu dalam waktu yang sangat singkat akan terjadi penyebaran sel-sel leukosit polimorfonuklear ke dalam ruang subarachnoid, kemudian terbentuklah menjadi eksudat.

Dalam beberapa hari terjadilah pembentukan limfosit dan histiosit dalam waktu minggu kedua sel-sel plasma. Pada Eksudat yang telah terbentuk menjadi dua lapisan, dimana lapisan pada bagian luar itu mengandung leukosit palimorfonuklear dan fibrin. Sedangkan, pada lapisan dalamnya terdapat mokrofag.

Pada vena-vena di korteks juga dapat terjadi karena proses radang selain dari arteri sehingga dapat menyebabkan thrombosis, edema, infark otak, edema otak dan degenerasi neuronneuron. Trombosis serta organisasi eskudat perineural yang fibrino purulent dapat menyebabkan kelainan kraniales. Meningitis yang disebabkan karena bakteri tidak seperti virus, dimana cairan serebrospinal  itu akan terlihat sangat jernih.

Pemeriksaan penunjang dalam pungsi lumbal biasanya dapat dilakukan untuk menganalisa jumlah sel dan protein cairan serebrospinal, dengan syarat tidak ditemukan adanya peningkatan tekanan intrakranial.
a.Pada meningitis serosa terdapat tekanan yang beraneka ragam, sel darah putih, cairan jenih, glukosa dan protein normal, kultur (-).
b.Pada meningitis purulenta juga terdapat tekanan yang meningkat, cairan keruh, jumlah sel darah putih dan protein terus meningkat, glukosa menurun, kultur (+) dari beberapa jenis bakteri.

Sedangkan, kalau menurut dari pemeriksaan darah, dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin, Laju Endap Darah (LED), Jumlah leukosit, kadar glukosa, elektrolit dan kultur.
a.Pada meningitis serosa diperoleh dari peningkatan leukosit saja. Di samping itu, pada meingintis tuberkulosa didapatkan juga peningkatan LED.
b.Meningitis purulenta didapatkan terjadinya peningkatan leukosit.

Sedangkan, pada pemeriksaan radiologis, meningitis serosa dapat dilakukan dengan foto dada, kepala dan apabila memungkinkan dilakukan pula CT Scan. Dan bila pada meningitis purulenta dilakukan foto kepala dengan periksa mastoid, sinus paranasal, dan gigi geligi serta foto dada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar