Laman

Tampilkan postingan dengan label Penderita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Penderita. Tampilkan semua postingan

Jumat, 10 November 2017

Penyakit Meningitis Pada Penderita HIV Penyebab AIDS

Meningitis penderita HIVAIDS adalah salah satu kondisi yang muncul pada kebanyakan infeksi HIV pada stadium paling lanjut. Diperlukan perawatan selama bertahun-tahun sejak terinfeksinya HIV sampai menjadi AIDS. Meskipun pertama hanya kelainan sistem kekebalan, AIDS juga berdampak pada sistem saraf dan dapat mengakibatkan serangkaian besar kelainan pada saraf berat. Virus ini tampaknya tidak menyerang sel saraf secara langsung melainkan dapat membahayakan fungsi dan kesehatan sel saraf. Peradangan yang diakibatkannya itu dapat merusak otak dan saraf tulang belakang sehingga menyebabkan berbagai gejala. Misalnya seperti kebingungan, pelupa, perubahan prilaku, sakit kepala hebat, kelemahan yang berkepanjangan, lengan dan kaki mati rasa dan stroke. Kerusakan pada motor kognitif atau kerusakan saraf perifer juga umum. Dalam penelitian juga menunjukkan bahwa infeksi HIV secara bermakna dapat mengubah struktur otak tertentu yang terlibat dalam proses belajar dan pengelolaan informasi.

Penyakit Meningitis Pada Penderita HIV Penyebab AIDS

Jika terjadi komplikasi sistem saraf yang lain juga dapat muncul akibat dari penyakit atau penggunaan obat untuk mengobati penyakit tersebut, termasuk kejang, nyeri, ruam, masalah saraf tulang belakang, kurang koordinasi, sulit atau nyeri pada saat menelan, cemas yang berlebihan, mengalami depresi, demam, kehilangan penglihatan, kelainan pola berjalan, kerusakan jaringan otak dan koma. Gejala-gejala tersebut mungkin masih dianggap ringan pada stadium awal AIDS akan tetapi dapat berkembang menjadi berat. Seperti penyakit Meningitis penderita HIV.

Kelainan pada sistem saraf masih terkait dengan AIDS ini mungkin secara langsung disebabkan oleh HIV, oleh kanker dan infeksi oportinistik tertentu, penyakit yang disebabkan oleh bakteri, jamur dan virus lain yang tidak akan berdampak pada seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat atau efek dari toksik obat yang dipakai untuk mengobati gejala. Penyakit meningitis penderita HIV juga bisa saja terjadi. Kelainan pada saraf lainnya terkait dengan AIDS yang tidak diketahui penyebabnya, mungkin saja dipengaruhi oleh virus tetapi tidak sebagai penyebab langsung. 

Perlu anda ketahui bahwa meningitis penderita HIV penyebab AIDS. Dapat di lihat dari kasus yang ada sekitar 10% pasien AIDS yang tidak diobati pada seseorang dengan sistem kekebalan tubuhnya sangat tertekan oleh penyakit dan obat. Cryotococal meningitis merupakan infeksi yang cukup serius menyerang otak dan sumsum tulang belakang dan biasanya itu muncul pada seseorang yang terinfeksi HIV, virus penyebab AIDS. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Cryptococcus neoformans, yang pada umumnya itu dapat ditemukan pada tanah dan tinja burung. Dimana jamur ini untuk pertama kalinya menyerang paru dan terus menyebar ke otak dan saraf tulang belakang, sehingga menyebabkan terjadinya peradangan. Gejala pada penyakit tersebut seperti kelelahan, demam, sakit kepala hebat, mual, kehilangan ingatan, bingung, pusing dan muntah-muntah. Apabila tidak diobati dengan segera, maka pasien meningitis pada penderita HIV penyebab AIDS dapat jatuh dalam keadaan koma dan meninggal.

Sebenarnya, kebanyakan orang-orang pasti pernah terekspos oleh jamur ini dalam hidupnya. Namun, karena memiliki sistem imun yang sehat pada tubuh maka mampu mencegah jamur ini berkembang menjadi penyakit di dalam tubuh. Ada sekitar 5-7% orang dengan HIV terinfeksi penyakit ini dan ketika sel CD4 yang memiliki fungsi sebagai sistem imun turun sampai dibawah 50, seseorang dengan HIV akan lebih rentan lagi terhadap penyakit ini. Namun, kini sudah tidak terlalu khawatir setelah ditemukannya terapi ARV, beberapa jumlah penderita Crytococal meningitis sudah semakin menurun.

Penyakit ini disebabkan oleh jamur ini sehingga terjadi pembengkakan dan peradangan pada otak. Hal ini yang membuat otak penderita semakin melemah, rusak serta dapat menimbulkan rasa sakit pada kepala. tidak hanya otak saja, jamur ini juga dapat menyerang paru-paru, ginjal, kulit, saluran buang air kecil dan kelenjar limpa.

Jumat, 18 Agustus 2017

Inilah Jenis Kanker yang Paling Nyeri Termasuk Meningitis

Jenis kanker, Rasa nyeri seringkali menyerang pada seseorang. Itu merupakan salah satu keluhan utama yang dirasakan oleh pasien kanker. Rasa nyeri yang ditimbulkan itu dapat berasal dari kankernya itu sendiri karena sel-sel abnormal ini terus tumbuh dan merusak beberapa jaringan di sekitarnya bahkan seluruhnya. Tumor yang terus tumbuh membesar juga akan menyebabkan tekanan pada saraf, tulang, atau organ lainnya, sehingga dapat menimbulkan rasa sakit. Rasa nyeri juga dapat berasal dari zat-zat kimia yang dilepaskan oleh sel kanker ke bagian tumor.

Inilah Jenis Kanker yang Paling Nyeri Termasuk Meningitis

Dengan demikian, rasa nyeri yang dirasakan oleh penderita kanker itu berbeda-beda tergantung pada jenis kanker dan berbagai faktor yang ada seperti lokasi kanker dan penyebab kankernya, termasuk dari efek samping pengobatan.

Berikut dibawah ini adalah beberapa jenis kanker yang paling bikin nyeri penderita:

1.Kanker perut

Pada saat ini penyakit kanker perut atau kanker lambung merupakan jenis kanker yang paling sering dideteksi di dunia. Kebanyakan dari para pasien baru menyadari bahwa adanya kanker didalam tubuhnya setelah sel-sel kankernya menyebar ke seluruh jaringan organ tubuh.

Gejala awal pada kanker ini yaitu nyeri pada bagian perut, berat badan yang menurun dan sensasi panas di dada. Dengan begitu penyakit kanker di stadium lanjut akan menimbulkan rasa nyeri yang lebih berat, tergantung pada penyebarannya. Seringkali kanker lambung menyebar ke bagian usus sehingga membutuhkan tindakan operasi segera.

2.Kanker pankreas

Kanker Pankreas Ini adalah tipe kanker yang juga jarang sekali menimbulkan gejala yang dirasakan padahal sudah menyebar ke organ lain. Kanker ini juga baru bisa ditemukan di stadium lanjut.

Meski dapat menyebar ke bagian tubuh mana saja, tapi biasanya penyakit kanker pankreas ini menyebar ke tulang dan kelenjar limpa. Lalu, sumber utama nyeri yang dikeluhkan oleh pasien biasanya adalah dari tulang yang jaraknya itu dekat dengan prostat, seperti pinggul, punggung bawah dan paha. Rasa nyeri yang ditimbulkannya itu bisa berupa sakit yang menusuk-nusuk sehingga pasien mengalami kesulitan dalam berjalan.

Kanker prostat juga sering menyebabkan kondisi metastasis kompresi pada sumsum tulang belakang. Pada kasus yang terjadi seperti ini, tumor akan menyebabkan tekanan intens pada tulang belakang si pasien. Selain itu, pasien juga akan mengalami rasa nyeri di bagian punggung bawahnya dan sensasi kesemutan di seluruh tubuh.

3.Kanker payudara

Meski secara umum dari kanker payudara tidak menimbulkan nyeri yang hebat, namun kanker payudara pada stadium lanjut sel-sel kanker akan menyebar ke sistem saraf. Setelah itu, hasil yang ditimbulkan ialah rasa nyeri intens akibat kerusakan saraf. Terapi kanker payudara yang dilakukan seperti kemoterapi juga dapat memperburuk rasa nyerinya.

4.Kanker otak

Tumor yang terdapat pada bagian otak sebenarnya tidak menyebabkan nyeri karena otak sendiri tidak memiliki reseptor nyeri. Melainkan, jika terjadi tekanan pada pembuluh darah atau saraf di sekitar otak dapat menyebabkan rasa sakit. Bagi pasien kanker otak biasanya akan merasakan nyeri yang menetap dan sakit kepala yang sangat berat. Terkadang mengkonsumsi obat pereda nyeri tidak efektif untuk dapat mengurangi rasa sakitnya.

Tumor otak yang dirasakan, bahkan yang jinak, juga dapat memicu terkenanya meningitis atau radang pada selaput otak dan nyeri neuropati akibat tekanan di dekat tulang belakang. Meningitis juga dapat mematikan jika tidak dalam penanganan yang tepat.

Meski demikian, hampir 90 persen rasa nyeri yang dirasakan akibat dari kanker dapat diatasi dengan obat-obatan, seperti morfin dan obat-obatan lainnya.

lanjut baca : biaya haji > biaya haji 2018 > biaya haji 2019