Laman

Tampilkan postingan dengan label Yang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Yang. Tampilkan semua postingan

Selasa, 14 November 2017

Orang-Orang Yang Rentan Terkena Meningitis

Rentan Terkena meningitis, Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada membrane yang menyelimuti otak dan sumsum tulang belakang, yang secara kesatuannya itu biasa disebut dengan menigen. Lebih umumnya kita menyebutnya terkadang radang otak. Radang otak dapat mengancam nyawa seseorang yang menderitanya, terutama jika hal ini dialami oleh bayi dan anak-anak, orang dewasa pun tidak terlepas dari ancaman penyakit yang mematikan itu. Sudah banyak kasus yang dialami pada seseorang yang pada akhirnya tidak terselamatkan dan ada juga penderitanya yang sembuh total namun meninggalkan kecacatan. Lalu, siapa saja orang-orang yang rentan sekali terkena radang otak dan apa saja gejalanya?

Orang-Orang Yang Rentan Terkena Meningitis

Dalam ilmu kedokteran Radang otak biasa dikenal dengan meningitis. Dimana meningitis ialah terjadinya peradangan pada selaput-selaput otak yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Meningitis ini dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme, antara lain virus, bakteri, jamur atau parasit yang terus menyebar dalam darah ke cairan otak. Kanker, luka fisik atau obat-obatan tertentu merupakan penyakit yang dapat memicu peradangan dari jaringan-jaringan tubuh tanpa infeksi. Manusia rentan terkena meningitis bila tidak memiliki daya tahan tubuh yang kuat pada seseorang.

Penyakit meningitis yang disebabkan oleh bakteri itu akan lebih membahayakan dibandingkan virus, sehingga rentan terkena meningitis. Dimana bakteri yang membahyakan ini adalah pneumokokus yang dapat mengakibatkan kematian khususnya jika penderitanya itu anak-anak. Bakteri Pneumokokus memang dapat hidup dan diam di tenggorokan 10 persen pada orang sehat, baik bayi, balita dan individu dewasa.

Inilah yang merupakan orang-orang yang rentan sekali terkena penyakit meningitis, yaitu:

1.USIA
Kebanyakan para penderita meningitis itu disebabkan oleh virus dan bakteri yang terjadi pada anak-anak yang usianya itu masih dibawah 5 tahun. Tapi, Sudah sejak pertengahan tahun 1980-an, setelah sudah diadakannnya vaksin untuk anak-anak, pasien meningitis sudah bergeser dari usia 15 bulan sampai 25 tahun. Menurut data, ada sekitar 50 persen anak yang terkena penyakit meningitis meninggal. Kalaupun si penderita meningitis lolos dari maut, balita pastinya akan mengalami gejala-gejala dari sisa penyakitnya tersebut, seperti tuli, lumpuh, epilepsi, lamban dan reterdasi mental.

2.PADAT PENDUDUK
Seseorang yang tinggal di perumahan yang padat penduduk, personil di pangkalan militer, siswa yang ditnggal di sebuah asrama, atau tempat penitipan anak (day care) dapat meningkatkan risiko terbesar yakni meningitis. hal ini dikarenakan dalam proses penyebaran akan menjadi lebih cepat bila sekelompok orang berkumpul.

3.IBU HAMIL
Pada wanita yang sedang masa kehamilan, ada peningkatan kontaksi listeriosis, yakni adanya infeksi yang disebabkan oleh bakteri listeria, yang juga bakteri tersebut dapat menyebabkan meningitis. Bila ibu yang sedang hamil memiliki listeriosis, bayi yang belum lahir pun akan berisiko tinggi terkena hal yang sama oleh ibu.

4.BEKERJA DI LINGKUNGAN HEWAN
Seseorang yang memiliki pekerjaan yang selalu berhubungan dengan hewan, seperti halnya peternak. Memiliki risiko tinggi tertular listeria, yang dapat mengakibatkan terkenanya penyakit meningitis.

5.SISTEM KEKEBALAN TUBUH LEMAH
-Bayi yang masih premature dan berat lahirnya pun rendah.
-Bayi yang diberikan Air Susu Ibu (ASI) sebentar maupun sedikit.
-Orang yang sering sekali terpapar oleh asap rokok
-Orang yang sering sekali mengalami infeksi virus pada saluran pernafasan 
-Penderita penyakit kronis seperti halnya dengan kanker dan diabetes, penederita HIV
-Pengguna obat immunosuppresan juga akan lebih rentan terhadap meningitis.

Ada sekitar 25 persen orang yang terpapar meningitis memiliki gejala yang terus berkembang selama 24 jam. Selebihnya, akan menjadi 1 - 7 hari. Terkadang, bila seseorang mengkonsumsi antibiotik untuk infeksi yang lain, maka gejala akan terus berkembang lebih lama lagi.

Berikut dibawah ini merupakan gejala meningitis yang terjadi pada individu dewasa yaitu:

Gejala Umum
•Sakit Kepala
•Muntah-muntah
•Demam dan menggigil
•Leher kaku
•Takut lampu yang terang (photophobia)
•Kebingungan
•Kejang-kejang
•Infeksi pada saluran pernapasan atas

Gejala Lain:
•Pebengkakkan dan rasa sakit pada satu atau lebih sendi
•Ruam yang sering kali terlihat seperti memar

Rabu, 06 September 2017

Seputar meningitis Yang Perlu Diketahui

Seputar meningitis, Meningitis merupakan penyakit yang sangat cukup membahayakan, karena dapat menghilangkan nyawa seseorang. Meningitis adalah radang pada membran pelindung yang menyelimuti otak serta sumsum tulang belakang, yang secara kesatuannya itu disebut dengan Meningen.

Seputar meningitis Yang Perlu Diketahui

Vaksin Meningitis
seputar meningitis bahwa wajib melakukan vaksin meningitis yang diberikan kepada setiap calon jamaah haji dan umrah yang hendak melaksanakan ibadah haji dan umrah, hal ini merupakan langkah antisipasi agar terhindar dari resiko tertular Meningitis Meningkokus (Radang Otak) antar jamaah.

Tujuan dari Suntik Vaksin Meningitis
Dalam seputar meningitis bahwa melakukan suntik vaksin meningitis ini dilakukan guna untuk melindungi jamaah dari penularan virus dan bakteri penyebab meningitis dan vaksinasi ini juga dapat berlaku selama 2 tahun lamanya. Apabila sudah melewati waktu yang telah di tentukan dan ingin kembali melakukan ibadah haji dan umrah maka kita wajib melakukan vaksin meningitis kembali.

Vaksinasi meningitis
Untuk secara umum diisyaratkan bagi siapa saja yang hendak berpergian ke luar negeri, terutama ke tempat Negara-negara yang memiliki riwayat epidemik meningitis, diantaranya ialah Negara Arab Saudi. Pemerintahan Kerajaan Arab Saudi sampai saat ini mewajibkan bagi calon jamaah haji dan umrah agar melakukan vaksin meningitis sebagai syarat pokok dalam pemberian visa untuk dapat melakukan ibadah haji dan umrah. Karena menurut dari World Heath Organization (WHO) Arab Saudi termasuk salah satu tempat yang endemik bagi penyebaran virus penyakit meningitis. virus meningitis ini juga sangat membahayakan karena dapat menyebabkan kematian dan kecacatan.

Penyebab Meningitis
Penyebab dari meningitis itu terjadi akibat infeksi oleh virus, bakteri atau mikroorganisme lainnya. Dalam kasus yang tertentu juga dapat disebabkan oleh obat-obatan tertentu. Dalam penanganan penyakit ini tidak mudah dan cepat, selain dapat menyebabkan kematian, apabila sembuh juga dapat mengalami kecacatan seumur hidup.

Virus ini akan terus menyebar ke seluruh otak dan sumsum tulang belakang. Pada sebelumnya, virus ini akan masuk ke dalam tubuh kita melalui udara. Dari udara kemudian menuju tenggorokan lalu masuk ke aliran darah dan menuju ke otak.

Gejala Meningitis
Gejala yang ditimbulkan pada penyakit ini diantaranya adalah leher kaku yang disertai dengan demam, kebingungan atau perubahan kesadaran, muntah muntah dan gangguan kepekaan terhadap cahaya atau biasa dikenal dengan fotobia atau juga kepekaan terhadapan suara keras yang disebut dengan fonobia.sedangkan, meningitis yang dialami oleh anak-anak menunjukkan beberapa gejala nonspesifik seperti lekas marah, mengantuk dan menangis. Terdapat ruam merah yang juga muncul dapat menunjukkan gejala dari meningitis, hal ini disebabkan oleh bakteri meningkokus.

Bagi yang ingin mengetahui ada atau tidaknya meningitis dalam tubuh wajib melakukan diagnosa. Kondisi seperti ini, tindakan dalam punksi lumbal harus dilakukan dengan cara memasukkan jarum ke dalam Kanalis Spinalis untuk dapat mengambil sampel Likuor Serebrospinalis (LCS) yang menyelimuti otak dan sumsum tulang belakang. LCS kemudian dibawa dan diperiksaa di Laboratorium medis.

Penanganan Pada Meningitis Akut
Dalam penanganan yang pertama menghadapi meningitis akut terdiri dari pemberian secara tepat dalam pemberian antibiotik dan terkadang obat antivirus. Kortikosteroid juga bisa dimanfaatkan untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat radang yang berlebihan.

Meningitis juga dapat mengakibatkan konsekuensi dalam jangka panjang seperti ketulian, epilepsy, hidrosefalus dan defisit kognitif, terutama bila tidak dalam tindakan perawatan dengan cepat dan tepat. Adapun beberapa jenis meningitis, misalnya seperti yang berhubungaan dengan Meningkokus, Haemophilus Influenzae Type B, Pneumokokus atau infeksi Virus Mumps, itu semua dapat di cegah dengan Imunisasi atau Vaksin Meningitis.  artikel lain nya >> paket haji  <<  paket haji 2018  <<  paket haji 2019

Syarat Mendapatkan Buku Kuning Meningitis
Bagi calon jamaah haji yang menginginkan agar mendapatkan vaksin ini, bisa datang langsung ke Kantor Dinas Kesehatan atau Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang ada di wilayahnya masing-masing. Adapun persyaratan yang wajib dilengkapi untuk mendapatkan vaksin meningitis beserta buku kuningnya:

1.Mengisi formulir permohonan
2.Fotocopy Passport
3.Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP)
4.Melampirkan pas foto ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar
5.Membayar biaya vaksinasi
6.Tidak sedang hamil (khusus wanita)

Jumat, 18 Agustus 2017

Inilah Jenis Kanker yang Paling Nyeri Termasuk Meningitis

Jenis kanker, Rasa nyeri seringkali menyerang pada seseorang. Itu merupakan salah satu keluhan utama yang dirasakan oleh pasien kanker. Rasa nyeri yang ditimbulkan itu dapat berasal dari kankernya itu sendiri karena sel-sel abnormal ini terus tumbuh dan merusak beberapa jaringan di sekitarnya bahkan seluruhnya. Tumor yang terus tumbuh membesar juga akan menyebabkan tekanan pada saraf, tulang, atau organ lainnya, sehingga dapat menimbulkan rasa sakit. Rasa nyeri juga dapat berasal dari zat-zat kimia yang dilepaskan oleh sel kanker ke bagian tumor.

Inilah Jenis Kanker yang Paling Nyeri Termasuk Meningitis

Dengan demikian, rasa nyeri yang dirasakan oleh penderita kanker itu berbeda-beda tergantung pada jenis kanker dan berbagai faktor yang ada seperti lokasi kanker dan penyebab kankernya, termasuk dari efek samping pengobatan.

Berikut dibawah ini adalah beberapa jenis kanker yang paling bikin nyeri penderita:

1.Kanker perut

Pada saat ini penyakit kanker perut atau kanker lambung merupakan jenis kanker yang paling sering dideteksi di dunia. Kebanyakan dari para pasien baru menyadari bahwa adanya kanker didalam tubuhnya setelah sel-sel kankernya menyebar ke seluruh jaringan organ tubuh.

Gejala awal pada kanker ini yaitu nyeri pada bagian perut, berat badan yang menurun dan sensasi panas di dada. Dengan begitu penyakit kanker di stadium lanjut akan menimbulkan rasa nyeri yang lebih berat, tergantung pada penyebarannya. Seringkali kanker lambung menyebar ke bagian usus sehingga membutuhkan tindakan operasi segera.

2.Kanker pankreas

Kanker Pankreas Ini adalah tipe kanker yang juga jarang sekali menimbulkan gejala yang dirasakan padahal sudah menyebar ke organ lain. Kanker ini juga baru bisa ditemukan di stadium lanjut.

Meski dapat menyebar ke bagian tubuh mana saja, tapi biasanya penyakit kanker pankreas ini menyebar ke tulang dan kelenjar limpa. Lalu, sumber utama nyeri yang dikeluhkan oleh pasien biasanya adalah dari tulang yang jaraknya itu dekat dengan prostat, seperti pinggul, punggung bawah dan paha. Rasa nyeri yang ditimbulkannya itu bisa berupa sakit yang menusuk-nusuk sehingga pasien mengalami kesulitan dalam berjalan.

Kanker prostat juga sering menyebabkan kondisi metastasis kompresi pada sumsum tulang belakang. Pada kasus yang terjadi seperti ini, tumor akan menyebabkan tekanan intens pada tulang belakang si pasien. Selain itu, pasien juga akan mengalami rasa nyeri di bagian punggung bawahnya dan sensasi kesemutan di seluruh tubuh.

3.Kanker payudara

Meski secara umum dari kanker payudara tidak menimbulkan nyeri yang hebat, namun kanker payudara pada stadium lanjut sel-sel kanker akan menyebar ke sistem saraf. Setelah itu, hasil yang ditimbulkan ialah rasa nyeri intens akibat kerusakan saraf. Terapi kanker payudara yang dilakukan seperti kemoterapi juga dapat memperburuk rasa nyerinya.

4.Kanker otak

Tumor yang terdapat pada bagian otak sebenarnya tidak menyebabkan nyeri karena otak sendiri tidak memiliki reseptor nyeri. Melainkan, jika terjadi tekanan pada pembuluh darah atau saraf di sekitar otak dapat menyebabkan rasa sakit. Bagi pasien kanker otak biasanya akan merasakan nyeri yang menetap dan sakit kepala yang sangat berat. Terkadang mengkonsumsi obat pereda nyeri tidak efektif untuk dapat mengurangi rasa sakitnya.

Tumor otak yang dirasakan, bahkan yang jinak, juga dapat memicu terkenanya meningitis atau radang pada selaput otak dan nyeri neuropati akibat tekanan di dekat tulang belakang. Meningitis juga dapat mematikan jika tidak dalam penanganan yang tepat.

Meski demikian, hampir 90 persen rasa nyeri yang dirasakan akibat dari kanker dapat diatasi dengan obat-obatan, seperti morfin dan obat-obatan lainnya.

lanjut baca : biaya haji > biaya haji 2018 > biaya haji 2019

Kamis, 22 Juni 2017

Vaksin Yang Aman dan Efektif Hindari Meningitis dan Lainnya

Vaksin yang aman dan efektif, vaksin merupakan bahan antigenic yang dapat digunakan untuk dapat menghasilkn kekebalan aktif terhadap suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus, sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami ataupun liar. Vaksin juga dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan, sehingga tidak menimbulkan penyakit. Selain itu, vaksin dapat juga berupa organisme mati atau hasil-hasil pemurninnya.

Vaksin Yang Aman dan Efektif Hindari Meningitis dan Lainnya

Dengan menggunakan Vaksin yang aman dan efektif, tedapat 10 Penyakit Berbahaya Ini Dapat Anda Cegah. Salah satu cara dalam meningkatkan imunitas tubuh serta terhindar dari penyakit yang mematikan dan ganas adalah dengan pemberian vaksin. Tidak perlu khawatir dan galau lagi tentang keamanan vaksin karena terbukti secara ilmiah.

Berikut dibawah ini merupakan lima fakta yang perlu Anda ketahui tentang vaksin yang aman dan efektif seperti yang telah disampaikan dokter Sekretaris Utama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yakni, Piprim Yanuarso :

1. Vaksin aman dan efektif
Kepada Orangtua tidak perlu ragu lagi dalam mengantarkan sang buah hati untuk mendapatkan vaksin. "Tidak perlu ragu dan khawatir lagi tentang keamanan dan efektivitas vaksin karena sudah melalui uji klinik. Ini akan lebih aman dari obat," jelasnya.

2. Vaksin mencegah penyakit mematikan
Dengan pemberian vaksin pada anak dapat mencegah kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan melakukan imunisasi. Misalnya polio, batuk rejan, tetanus, campak, pneumonia, dan meningitis.

3. Vaksin bikin tubuh kebal
"Vaksin juga menyediakan kekebalan yang lebih bagus dari kekebalan yang alami sesudah terinfeksi," tutur Piprim.

Lanjutnya,  Piprim mengungkapkan bahwa ketika ada seseorang yang terinfeksi campak atau cacar air misalnya, tubuhnya memang akan kebal. "Namun, kalau misalkan kenanya polio bagaimana? Walaupun akan menjadi kebal tapi harus lumpuh dulu. Masa terjadi lumpuh dulu baru kebal. Karena dapat kehilangan fungsi sangat penting," paparnya.

4. Vaksin kombinasi itu aman
Sudah terbukti bahwa penggunaan vaksin kombinasi itu aman. Bahkan pemberian vaksin kombinasi dapat mengurangi anak yang drop out atau tidak memperoleh vaksinasi lanjutan.

5. Bahaya setop vaksinasi
Bahaya pasti akan datang bila banyak orangtua antivaksin pada anaknya. Berbagai macam jenis penyakit ganas dan berbahaya bisa kembali mewabah apabila banyak anak tidak mendapatkan vaksin
"Bila terdapat 40 persen orang galau untuk memvaksin anaknya, maka penyakit tersebut akan datang kembali bangkit lagi dari kubur," terang Piprim.

Selasa, 06 Juni 2017

Perbedaan Istilah Medis Yang Seringkali Keliru

Perbedaan istilah medis, Pengetahuan yang cukup maupun lebih merupakan salah satu kunci penting untuk dapat memperbaiki kesehatan Anda. Tingkatkan dalam pengetahuan kesehatan Anda untuk mendapatkan hidup yang lebih baik lagi. Jangan sampai terjadi kekeliruan dalam mengartikan istilah medis sebagai berikut ini:

Perbedaan Istilah Medis Yang Seringkali Keliru

Meningitis atau Radang Otak

Jangan sampai terjadi kekeliruan dengan adanya perbedaan istilah medis. Perlu diketahui bahwa Meningitis yang merupakan penyakit terjadinya radang pada selaput otak atau membran. Penyakit tersebut tidak jarang menyebabkan kematian bagi penderita. Penyebabnya karena terdapat infeksi virus, bakteri atau jamur yang menyelimuti pada otak.

Sedangkan untuk radang otak itu sendiri merupakan peradangan yang terjadi di dalam jaringan otak. Jadi untuk dapat membedakan antara meningitis dan radang otak adalah lokasi terjadinya peradangan. Itulah perbedaan istilah medis dari Meningitis atau radang otak.

Cacar atau Campak

Cacar adalah sebuah penyakit yang disebabkan karena adanya virus sehingga sangat menular dan dapat menimbulkan bintik-bintik kemerahan di kulit yang gatal. Penularan penyakit cacar ini dapat terjadi dengan melalui bersin, batuk atau berbagi makanan dan minuman. Terdapat bintik kemerahan pada kulit yang terjadi di seluruh bagian tubuh.

Sedangkan penyakit campak merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus juga. Namun tanda yang muncul bukan berupa bintik kemerahan melainkan ruam merah di kulit dan adanya bintik-bintik berair pada dinding pipi bagian dalam.

Pneumonia atau Tuberkulosis

Pneumonia merupakan kondisi adanya terjadi peradangan pada paru-paru. Itulah sebabnya penderita pneumonia sering juga disebut dengan radang paru-paru. Pneumonia terjadi akibat adanya infeksi akibat virus dan bakteri. Pneumonia yang disebabkan oleh virus pneumokokkus. Adapun gejala yang ditimbulkan oleh pneumonia adalah demam, nyeri dada dan sesak napas.

Sementara pengertian dari tuberkulosis yaitu penyakit menular yang menyerang pada paru-paru. Mikroorganisme lah yang menyebabkan antara tuberkulosis dengan pneumonia itu berbeda, yaitu mycobacterium tuberculosis. Sedangkan untuk gejalanya adalah batuk darah, nyeri dada, sesak napas, berat badan menurun dan berkeringat saat malam hari.

Kista atau Endometriosis

Kista terdapat benjolan atau kantung yang dalamnya itu berisi cairan, baik itu cairan yang encer seperti air atau cairan yang kental seperti gel. Adanya Kista terjadi akibat dari produksi kelenjar yang ada pada ovarium tidak bisa dikeluarkan. Kista itu terletak pada induk telur dan dapat dideteksi dengan adanya rasa nyeri yang hebat pada saat hari pertama atau kedua saat menstruasi.

Sementara itu, endometriosis ialah adanya jaringan yang menyerupai lapisan dinding rahim. Endometriosis dapat ditemui dimana saja pada dalam rongga panggul, seperti diperoleh di ovarium, saluran tubam dinding panggul dan di sekat antara rektum dan vagina. Gejala endometriosis hampir serupa dengan gejala kista.


artikel menarik lainnya:
pemasangan atap kanopi
pasang kanopi

Kamis, 20 April 2017

Komplikasi Meningitis Yang Dapat Terjadi

Komplikasi Meningitis, menurut penelitian yang dilakukan, ada lebih dari 50 persen remaja yang bertahan dari serangan infeksi meningitis alami komplikasi setelahnya. Risiko komplikasi makin tinggi jika infeksi meningitis itu makin parah dan membayakan. Untuk Komplikasi seperti ini lebih sering terjadi pada kategori meningitis bakterialis dibandingkan kasus meningitis virus. Berikut dibawah ini adalah beberapa komplikasi meningitis yang kapan saja bisa terjadi: 


Komplikasi Meningitis Yang Dapat Terjadi



•Kehilangan pendengaran pada telinga, bisa secara parsial atau total. Ini ialah salah satu komplikasi meningitis yang paling umum terjadi dari meningitis. Pengidap meningitis biasanya disarankan agar lakukan tes pendengaran untuk mengecek terjadi masalah atau tidak pada pendengaran.

•Masalah pada daya ingat atau konsentrasi.
•Rasa lelah bisa muncul saat beberapa bulan atau beberapa tahun kemudian setelah terjadinya infeksi.
•Kesulitan dalam belajar, bisa bersifat sementara atau permanen
•Masalah dengan keseimbangan dan koordinasi
•Masalah pada saat berbicara
•Penglihatan pada mata hilang, bisa terjadi hanya sebagian atau total
•Munculnya gangren. Gangren merupakan jaringan rusak yang akan mati. Jaringan tersebut dirusak langsung oleh racun yang dihasilkan dari bakteri yang masuk ke dalam aliran darah. Jika kerusakan jaringan sudah sangat parah, maka kemungkinan besar diperlukan prosedur amputasi.
•Epilepsi, merupakan penyakit pada gangguan otak yang tidak dipicu oleh suatu kuman dan virus serta bakteri jahat
•Lumpuh otak atau cerebral palsy, istilah umum untuk kondisi yang memengaruhi gerakan dan koordinasi pada tubuh
•Munculnya Syok dan bahkan bisa menuju kepada kematian.

Efek Psikologis yang Ditimbulkan


Terutama yang dialami pada anak-anak, yang mengidap komplikasi meningitis bisa menjadi pengalaman yang traumatis. Banyak pola pikir dan juga perilaku yang bisa terjadi perubahan. Efek psikologis yang mungkin saja terjadi ialah:

•Buang air kecil tidak pada tempatnya (mengompol)
•Tidur terganggu sehingga tidak nyenyak
•Suasana hati labil
•Mimpi buruk dalam tidur
•Haus pada perhatian seseorang dan ingin selalu dekat dengan orang yang tersayang. Misalnya, anak-anak yang merasa cemas saat tidak ada disisi orang tuanya.
•Mengembangkan rasa takut pada dokter dan rumah sakit
•Merasa sudah tidak punya harapan dan selalu murung
•Mudah marah atau agresif
•Marah secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas

Jika di dalam keluarga kita mengalami komplikasi psikologis atau mencemaskan khususnya terjadi pada anak, soal perilaku anak Anda, konsultasikan langsung dengan dokter. Selama proses pemulihan, efek ini akan terus berkembang pada Anda atau anak Anda dengan seiring waktu.

Bagi beberapa orang, mungkin akan perlu untuk melakukan terapi tambahan guna mengatasinya. Untuk layanan kesehatan khusus pada mental atau perawatan dengan cara konseling atau terapi wicara, mungkin akan disarankan oleh dokter Anda atau mereka dengan memberi rujukan pada psikolog khusus anak-anak.

Komplikasi meningitis
juga bisa terjadi jika Anda dirawat secara intensif selama beberapa minggu. Setelah meninggalkan perawatan intensif, beberapa masalah yang biasanya selalu terjadi adalah memiliki suara dengan nada rendah, badan terasa lemah dan merasa depresi.


baca juga : umroh oktober >> umroh oktober 2018