Laman

Tampilkan postingan dengan label Lainnya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lainnya. Tampilkan semua postingan

Kamis, 20 Juli 2017

Ketentuan Vaksinasi Guna Cegah Meningitis dan Lainnya

Ketentuan Vaksinasi, Arab Saudi mengumumkan mengenai ketentuan vaksinasi yang wajib dipenuhi oleh setiap jamaah haji. Adanya peraturan ini sudah tertuang dalam persyaratan kesehatan ketika akan mengajukan visa haji ke Kedutaan Besar Saudi Arabia dari masing-masing negara yang akan berkunjung ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji pada musim haji tahun ini.

Ketentuan Vaksinasi Guna Cegah Meningitis dan Lainnya

Hal tersebut dilakukan karena vaksinasi sangat penting hingga adanya ketentuan vaksinasi untuk jaaah haji guna menjaga kesehatan jamaah haji agar terhindar dari virus dan bakteri yang dapat membahayakan diri. seorang pejabat Kementerian Kesehatan Saudi menjelaskan, syarat yang harus dipenuhi untuk tahun ini fokus pada sejumlah penyakit. Seperti Zika, demam berdarah (DBD), Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS), kolera, demam kuning, polio, influenza musiman dan yang terakhir meningitis.

Ketentuan Vaksinasi untuk jamaah haji dalam penerimaan Vaksin meningitis diwajibkan untuk seluruh jamaah baik local maupun asing. Sementara untuk vaksin flu tidak begitu diwajibkan meski tetap disarankan merujuk kondisi iklim yang extrem dan kesehatan jamaah.

Dari Pemerintah Saudi memberikan saran kepada jamaah yang masuk dalam kategori risiko tinggi, seperti penderita diabetes, hipertensi, dan masalah kesehatan yang lainnya agar melakukan vaksinasi flu. Ini dilakukan akan lebih menenangkan dan menghindarkan dari masalah saat dalam menjalankan ibadah.

Selain itu juga, sudah sesuai dengan International Health Regulations sejak tahun 2005, para pelancong yang tiba dari berbagai negara dengan risiko penularan demam kuning harus menyertakan sertifikat vaksin penyakit ini. Sedagkan sertifikat demam kuning valid hanya untuk 10 hari sejak hari divaksin.

Kapal, pesawat, bus dan alat transportasi lainnya dari berbagai negara dengan risiko demam kuning juga harus menyertakan sertifikat keamanan kesehatan. Sertifikat tersebut memastikan kebersihan moda transportasi dari kemungkinan dapat sebagai pembawa wabah.

Kendaraan-kendaraan tersebut juga harus dibersihkan sesuai dengan metode dari World Health Organization (WHO). Untuk dapat melakukan vaksin polio, hanya diwajibkan beberapa negara saja. Termasuk Negara asal Afganistan, Pakistan, dan Nigeria.

Jamaah dari asal negara-negara tersebut harus menyertakan bukti telah divaksin polio dalam 12 bulan terakhir atau paling lambat empat pekan sebelum keberangkatan haji. Mereka wajib menyertakannya saat dalam mengajukan visa.

Selain itu, vaksin polio juga diwajibkan untuk jamaah dari negara yang sebenarnya tidak memiliki wabah namun tetap rawan tertular. Seperti pada negara Kamerun, Republika Afrika engah, Guinea, Chad, Laos, Mynmar, Madagaskar, Niger, Ukraina, Kongo, Ethiopia, Irak, Liberia, Kenya, Sierra Leone, Sudan Selatan, Somalia, Suriah juga Yaman.

Pada pekan lalu, seorang pakar kolera WHO, yang bernama Dominique Legros menambahkan perlunya dilakukan vaksin kolera bagi jamaah Yaman. Karena pada saat ini Negara itu sedang dilanda wabah kolera yang cukup mengkhawatirkan sekali. Tingkat kematian yang  sudah mencapai sembilan orang per hari. baca juga >> promo umroh  /   promo umroh 2018  /  promo umroh 2019

Semua persyaratan vaksin ini telah diinformasikan pada berbagai negara penyelenggara haji seluruh dunia. Adanya ketentuan tersebut telah dibuat oleh Kementerian Kesehatan Saudi dan disebarkan oleh Kementerian Luar Negeri.

Kamis, 22 Juni 2017

Vaksin Yang Aman dan Efektif Hindari Meningitis dan Lainnya

Vaksin yang aman dan efektif, vaksin merupakan bahan antigenic yang dapat digunakan untuk dapat menghasilkn kekebalan aktif terhadap suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus, sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami ataupun liar. Vaksin juga dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan, sehingga tidak menimbulkan penyakit. Selain itu, vaksin dapat juga berupa organisme mati atau hasil-hasil pemurninnya.

Vaksin Yang Aman dan Efektif Hindari Meningitis dan Lainnya

Dengan menggunakan Vaksin yang aman dan efektif, tedapat 10 Penyakit Berbahaya Ini Dapat Anda Cegah. Salah satu cara dalam meningkatkan imunitas tubuh serta terhindar dari penyakit yang mematikan dan ganas adalah dengan pemberian vaksin. Tidak perlu khawatir dan galau lagi tentang keamanan vaksin karena terbukti secara ilmiah.

Berikut dibawah ini merupakan lima fakta yang perlu Anda ketahui tentang vaksin yang aman dan efektif seperti yang telah disampaikan dokter Sekretaris Utama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yakni, Piprim Yanuarso :

1. Vaksin aman dan efektif
Kepada Orangtua tidak perlu ragu lagi dalam mengantarkan sang buah hati untuk mendapatkan vaksin. "Tidak perlu ragu dan khawatir lagi tentang keamanan dan efektivitas vaksin karena sudah melalui uji klinik. Ini akan lebih aman dari obat," jelasnya.

2. Vaksin mencegah penyakit mematikan
Dengan pemberian vaksin pada anak dapat mencegah kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan melakukan imunisasi. Misalnya polio, batuk rejan, tetanus, campak, pneumonia, dan meningitis.

3. Vaksin bikin tubuh kebal
"Vaksin juga menyediakan kekebalan yang lebih bagus dari kekebalan yang alami sesudah terinfeksi," tutur Piprim.

Lanjutnya,  Piprim mengungkapkan bahwa ketika ada seseorang yang terinfeksi campak atau cacar air misalnya, tubuhnya memang akan kebal. "Namun, kalau misalkan kenanya polio bagaimana? Walaupun akan menjadi kebal tapi harus lumpuh dulu. Masa terjadi lumpuh dulu baru kebal. Karena dapat kehilangan fungsi sangat penting," paparnya.

4. Vaksin kombinasi itu aman
Sudah terbukti bahwa penggunaan vaksin kombinasi itu aman. Bahkan pemberian vaksin kombinasi dapat mengurangi anak yang drop out atau tidak memperoleh vaksinasi lanjutan.

5. Bahaya setop vaksinasi
Bahaya pasti akan datang bila banyak orangtua antivaksin pada anaknya. Berbagai macam jenis penyakit ganas dan berbahaya bisa kembali mewabah apabila banyak anak tidak mendapatkan vaksin
"Bila terdapat 40 persen orang galau untuk memvaksin anaknya, maka penyakit tersebut akan datang kembali bangkit lagi dari kubur," terang Piprim.