Laman

Tampilkan postingan dengan label tertular. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tertular. Tampilkan semua postingan

Rabu, 11 Oktober 2017

Tertular Meningitis Akibat Tidur Dengan Hewan Peliharaan

Tertular meningitis, Memiliki hobi memelihara hewan dalam rumah, terlihat menyenangkan, bahkan sampai ada juga yang tidurnya saja harus bersama dengan hewan kesayangannya itu. Tapi, Apakah Anda termasuk orang yang sering mencium dan tidur bersama dengan hewan peliharaan? Jika iya, Anda wajib waspada. Seperti yang dikutip dari Medicmagis, Centers for Disiase Control (CDC), Amerika Serikat beberapa tahun lalu merilis sebuah studi yang cukup mengejutkan soal hewan peliharaan. Menurutnya, bahwa hewan peliharaan dalam rumah juga bisa menularkan penyakit yang berbahaya, meningitis. Melakukan kebiasaan kontak fisik dengan hewan peliharaan, misalnya seperti kucing atau anjing ternyata memiliki risiko yang sangat tinggi kaena dapat menularkan penyakit zoonosis atau penyakit yang ditularkan oleh hewan

Tertular Meningitis Akibat Tidur Dengan Hewan

Selain itu, CDC juga menerangkan, bahwa selain dapat menularkan penyakit zoonis, kontak langsung dengan hewan peliharaan kesayangan dapat dengan mudahnya tertular meningitis atau radang selaput otak. Dimana penyakit ini telah diketahui memiliki risiko kematian hingga 50 persen, meski penyakit ini dapat disembuhkan namun terdapat risiko besar, terjadi kerusakan neurologis permanen seperti epilepsi, kelumpuhan, atau gangguan mental.

Adapun di dalam sebuah penelitian dalam jurnal Emerging Infectious Diseases, mencatat beberapa kasus yang ada mengenai infeksi meningitis yang disebabkan oleh hewan peliharaan. Kasus meningitis yang ditemukan pada umumnya itu terjadi melalui kontak cairan tubuh, khususnya terdapat pada air liurnya. Banyak kasus yang tertular meningitis dengan berbagai penyebab dan gejala.

Terkait dengan kebiasaan tidur bersama dengan hewan peliharaan, Prof Bruno Chomel, yang merupakan seorang peneliti daro University of California yang memberikan saran. Menurut Dia, kebiasaan tersebut harus dihilangkan, mengingat tidak hanya berisiko untuk mengirimkan meningitis, tetapi juga plague (wabah) yang dapat ditularkan dengan melalui kutu yang terdapat pada anjing atau kucing Anda.

Penularan penyakit meningitis, lanjut Prof Bruno, dari hewan peliharaan ke manusia sangatlah jarang terjadi. Tetapi meski begitu, bukan hal yang tidak mungkin. Dengan adanya penelitian ini bukan untuk menakut-nakuti masyarakat luas, apalagi orang terdekat di sekitar. Melainkan untuk menyadari mereka bahwa tidur bersama dengan hewan peliharaan memiliki risiko besar.

Para ahli lain juga mengungkapkan, bahwa adanya kehadiran hewan peliharaan di tengah-tengah keluarga justru akan memiliki pengaruh baik terhadap kesehatan anak. Hal itu berdasarkan sebuah studi, anak-anak yang tinggal bersama dengan kucing, anjing atau hewan peliharaan lainnya memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik lagi. Selain itu, bermain bersama dengan hewan peliharaan juga dapat meningkatkan kadar hormon oksitosin atau sebagai penawar stress. Akibatnya, bila seseorang yang sering melakukan main dan tidur bersama dengan hewan peliharaan, risiko depresi dalam hidup akan menjadi rendah dan mungkin justru akan hilang.

Senin, 08 Mei 2017

Resiko Tinggi Bagi Perokok tertular Meningitis

Resiko tinggi bagi perokok tertular meningitis, meningitis merupakan penyakit peradangan pada selaput yang melapisi otak ternyata tidak hanya rawan menyerang para jemaah haji. penyakit meningitis juga dapat mengakibatkan kematian. Karena, penyakit ini sangat membahayakan. Para perokok juga sangat beresiko lebih tinggi jika terkena meningitis, lho! Pasalnya, kebiasaan dalam melakukan merokok dapat menyebabkan iritasi pada daerah nasofaring, sehingga kuman akan lebih mudah untuk berkembang biak di area organ ini.

Resiko Tinggi Bagi Perokok tertular Meningitis

Penularan bakteri yang menjadi penyebab meningitis bersifat secara langsung dapat terjadi dengan melalui udara atau kontak dengan cairan pada saluran pernafasan, misalnya menggunakan gelas secara bersamaan. Selanjutnya, kuman dengan segera akan menempati daerah nasofaring, kemudian menembus pada selaput lendir. Iritasi  yang diakibatkan karena merokok juga dapat menyebabkan luka pada nasofaring, sehingga resiko tinggi bagi perokok tertular meningitis dan kekebalan tubuh akan menjadi lebih rendah dan bakteri pun akan dapat lebih mudah untuk berkembang biak.

"Hingga saat ini belum ada data yang pasti dari beberapa jumlah perokok yang terkena meningitis. Namun, Resiko tinggi bagi perokok tertular meningitis karena sudah jelas bahwa merokok dapat meningkatkan faktor risiko tinggi terkena radang selaput otak," terang Dr dr Iris Rengganis SpPD, KAI, FINASIM.

Besarnya resiko yang akan dialami oleh sesorang jika terkena meningitis hampir sama antara perokok aktif maupun pasif. Resiko tinggi bagi perokok tertular meningitis yang serupa juga telah ditemui pada seseorang yang sering sekali berbagi rokok dalam satu batang kepada perokok lainnya. "Lendir penderita dalam mulut yang mengandung bakteri atau virus meningitis di dalamnya, akan berpotensi pindah ke orang yang sehat melalui perantara pangkal rokok tersebut," tutur Iris.

Selain itu juga, kebiasaan merokok itu sendiri sama halnya perokok secara rutin memasukkan racun ke dalam tubuhnya sendiri, karena di dalam rokok mengandung berbagai macam zat kimia yang beracun. Hal ini akan berefek pada lemahnya pertahanan tubuh pada kuman, termasuk kuman yang menjadi penyebab meningitis.

Sejumlah bakteri yang dapat menyebabkan meningitis adalah Streptococcus pneumoniae dan juga Neisseria meningitidis. Sedangkan yang termasuk dari golongan virus terdapat enterovirus dan virus influenza.

Sehingga, dengan tidak merokok menjadi langkah awal untuk dapat mencegah tertularnya meningitis. "Sebisa mungkin untuk tidak merokok. Vaksin meningitis juga tidak akan bisa bekerja dengan maksimal jika masih tetap merokok," terang Iris.


informasi lain:
umroh november ; umroh november 2018