Laman

Jumat, 15 Desember 2017

Pembedahan Meningitis Tak Terpikirkan Orangtua

Pembedahan Meningitis - Seorang ibu mengambil anak perempunnya yang berusia 2 tahun di sebuah penitipan anak di Miami pada hari Jum’at sore ketika salah seorang staf di sana memberikan selembaran kertas dengan keterangan peringatan keras: “Jangan sampai abaikan tanda-tanda meningitis.” begitulah katanya. “Dia bilang hal itu informasi,” tutur sang ibu, yang meminta agar namanya tidak dipublikasin begitu saja. Dua hari kemudian, pada tanggal 3 Desember, ada seorang laki-laki yang berusia 22 bulan yang ikut mendatangi pusat penitipan anak kemudian meninggal dunia, sebab dugaan meningitis. literasi tersebut berangkat ke orangtua pada hari yang sama dengan regulator negara mengunjungi Pusat Perawatan Anak YWCA Carol Glassman Donaldson untuk apa yang tercantum dalam formulir sebagai inspeksi rutin.

Pembedahan Meningitis Tak Terpikirkan Orangtua

Dalam sebuah brosur yang telah didistribusikan oleh Pusat Perawatan di Miami disentuh rasa ketakutan terhadap penyakit meningitis. pembagian brosur guna pembedahan meningitis dibagikan selama dua hari sebelum anak laki-laki yang berusi 20 bulan itu meninggal sebab telah diduga mnegidap penyakit meningitis, namun pada beberaapa orangtua mengatakan bahwa mereka tidak diberi  tahu bahwa anak tersebut sakit sat mereka telah menerima peringatan tersebut.

Saat ini setelah orangtua melihat kejadian itu sebagai pembukaan awal untuk sebuah drama yang sangat mengerikan setelah seorang anak laki-laki dari pusat YWCA meninggal dunia disebabkan oleh penyakit yang biasa dikenal oleh dokter adalah Pneumonia. Regulator negara itu kini berada di tengah penyelidikan atau pembedahan meningitis untuk mengetahui lebih jelas lagi, apakah korban jiwa terhubung dengan fasilitas pusat kota Miami.

YWCA, yang melakukan pengoperasian pusat di Pusat Pemerintahan Stephen P. Clark Miami-Dade, justru tidak memberi tanggapan pertanyaan tertulis mengenai brosur meningitis yang dibagiakan kepada beberapa orangtua yang ada pada 1 Desember lalu. Dari perwakilan Departemen Kesehatan  negara juga bersedia untuk wawancara pada hari Kamis.

Ada tiga orangtua dari anak-anak yang ikut hadir di tengahnya dan mengatakan bahwa mereka tidak diberi tahu mengenai permasalahan meningitis pada tanggal 1 Desember ketika brosur yang memperingatkan bahwa meningitis itu dapat membunuh berjam-jam telah ditangani.

Salah seorang ibu juga mengatakan, bahwa dia bahkan sama sekali tidak mendapatkan brosur hingga pada hari Senen lalu, sementara yang lainnya mengatakan bahwa tas itu ditempatkan di ransel anaknya pada tanggal 1 Desember. Kemudian, suaminya yang membawa anak perempuan mereka pada hari Jum’at sore dan diberi tahu: “Kami telah memasukkan sesuatu ke dalam ranselnya itu. Dengan maksud agar sang ibu dapat membacanya,” menurut ibu dan orang tua lainnya yang ada disana.

Orangtua keempat, yang seperti orangtua lainnya, tidak ingin dilakukan pengidentifikasian fasilitas yang merawat anaknya, menuturkan bahwa untuk seorang pekerja penitipan anak harus benar-benar memenuhi masalah yang tinggi ketika  dia menyerahkan brosur tersebut pada tanggal 1 Desember. “Mereka pun berkata ada seorang anak sakit,” katanya. “Agar lebih berhati-hati lagi.”

YWCA mengeluarkan sebuah pernyataan pada minggu ini yang mengatakan bahwa untuk seluruh anak yang masih hidup dari pusat yang telah dilakukan pemeriksaan oleh dokter dibebaskan dari masalah medis yang mungkin masih terkait dengan penyakit meningitis.

“Untuk seluruh warga YWCA merasa seperti patah hati sebab kehilangan nyawa yang sangat berharga ini dan mengucapkan belasungkawa yang tuus dari orangtua, keluarga dan teman-temannya,” baca pernyataan tersebut. “Soal kesehatan, keselamatan dan kesejaahteraan keluarga dan staf  YWCA kami adalah perhatian terbesar kami.

Orangtua memberikan gambaran frustasi dalam sekilas informasi di tempat penitipan anak, dengan menggunakan beberapa staf saling berbagi pa yang telah didengar oleh mereka. Namun, manajemen pun harus selalu berhati-hati. Sebuah surat yang diperoleh dari Departemen Kesehatan negara yang dikirim untuk para orangtua pada 7 Desember hanya menyatakan bahwa seorang anak dari pusat YWCA, baru-baru ini telah didiagnosis menderita meningitis pneumokokus. Namun, tidak dapat mengungkapkan bahwa anak tersebut telah meninggal dunia pada empat hari sebelumnya.

Pejabat negara yang berada di pusat pada tanggal 7 Desember dan tersedia untuk bertemu dengan para orang tua. Kepala Epidemiologi yakni Dr Reynald di kantor Departemen Kesehatan Negara bagian Miami-Dade menjelaskan, bahwa pada saat itu sudah jelas bahwa orangtua sangat menyadari atas kematian anak laki-laki tersebut. ini merupakan surat standar yang telah kami kirim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar